29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Studi Persilangan Tiga Varietas Stroberi (Fragaria x ananassa) Komersial di Indonesia<br />

Yulianti, F dan Siregar, A. S<br />

unggul stroberi masih sangat bergantung pada hasil introduksi, sedangkan introduksi benih stroberi<br />

sejak beberapa tahun terakhir ini sangat dibatasi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perbaikan<br />

varietas stroberi, salah satunya melalui persilangan varietas komersial yang telah banyak<br />

dikembangkan, dalam hal ini adalah varietas Sweet Charlie, Earlibrite dan Dorit.<br />

Sweet charlie termasuk short-day cultivar yang merupakan hasil persilangan antara FL 80-<br />

456 dengan Pajaro (US Plant Patent PP 8,729). Varietas ini memiliki ukuran tanaman kecil namun<br />

memiliki vigor kompak (Anonim, 2010), memiliki daun tebal dan berwarna hijau tua, posisi bunga<br />

tersusun dalam malai yang berukuran panjang, bentuk buah bulat sampai oval, ukuran buah besar,<br />

berwarna merah pucat sampai merah cerah dengan daging buah berwarna putih dan aroma yang<br />

tajam. (Staudt, 1989). Produksi tinggi namun ukuran buah kecil dengan tekstur lembut sehingga daya<br />

simpannya rendah (Chandler et al., 2000)<br />

Earlibrite termasuk short-day cultivar yang merupakan hasil persilangan antara Rosalinda<br />

dengan FL 90-38 (Chandler et al., 2000). Varietas ini memiliki vigor tanaman kompak, buah<br />

berukutan besar (rata-rata 20 gram/buah), berwarna merah tua, biji masuk kedalam, proses<br />

pematangan buah cepat, dan memiliki aroma yang lembut. (Hancock, 1999; Chandler, 2002).<br />

Dorit merupakan hasil persilangan antara Dover A dengan Nurit. Varietas ini memiliki vigor<br />

tanaman kompak dan kuat dengan densitas medium dan memilliki stolon banyak. Bentuk buah mirip<br />

dengan Pajaro, berukuran besar, beraroma tajam, tekstur keras shingga daya simpan lama (Izhak and<br />

Izhar, 1992).<br />

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan persilangan antara Sweet<br />

Charlie X Earlibrite, Earlibrite X Sweet Charlie dan Earlibrite X Dorit serta daya kecambah achene<br />

hasil persilangan.<br />

BAHAN DAN METODE<br />

Waktu dan Tempat Penelitian<br />

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2011 di Kebun Percobaan Tlekung dan<br />

Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. yang<br />

berada di Kecamatan Junrejo, Tlekung, Batu-Jawa Timur.<br />

Alat dan Bahan Penelitian<br />

Alat yang digunakan dalam percobaan lapang adalah mulsa hitam perak, skop, gembor, label,<br />

pisau scalpel, kuas kecil, pinset jung runcing, wadah tempat benang sari, plastik penutup, tusuk gigi,<br />

label tahan air, tali rafia gunting, kantung plastik, dan alat tulis. Alat-alat yang digunakan dalam<br />

laboratorium terdiri dari gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer, spatula, pipet, autoclave, timbangan<br />

analitik, ph-meter, botol kultur, pinset, kertas saring, cawan petri, bunsen, pisau scalpel, dan<br />

mikroskop.<br />

Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan lapang adalah stroberi varietas Earlibrite, Sweet<br />

Charlie dan Dorit, air, dan pupuk organik. Baham yang digunakan dalam kegiatan laboratorium<br />

adalah media MS, sukrosa, agar, klorox dn aquades.<br />

Metode Pelaksanaan Penelitian<br />

Persiapan Tanaman tetua<br />

Persiapan tanaman tetua dimulai dengan pembuatan bedengan yang ditutup dengan mulsa<br />

hitam perak. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan tanaman yang akan dijadikan tetua. Tanaman<br />

yang telah dipilih ditempatkan di atas bedengan berdasarkan varietas dan diberi label untuk<br />

mempermudah proses pelabelan buah hasil hibridisasi.<br />

Pemeliharaan Tanaman induk dilakukan dengan penyiraman secara rutin 3 kali dalam<br />

seminggu. Untuk pemberian pupuk organik dilakukan secara rutin selama masa pembungaan, dalam<br />

jangka waktu seminggu sekali.<br />

Pelaksanaan Hibridisasi<br />

Proses pelaksanaan hibridisasi disajikan pada Gambar 1. Hibridisasi stroberi dimulai dengan<br />

kegiatan emaskulasi yang dilakukan pada saat bunga masih belum mekar sempurna (kuncup). Hal ini<br />

dilakukan karena bunga stroberi memiliki serbuk sari yang matang sebelum anther terbuka serta untuk<br />

18│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!