29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Residu Pestisida Organoklorin pada Sayuran, Tanah, dan Air di Tawangmangu Kab. Karanganyar<br />

Anshori, A 1) , Srihartanto, E 1) dan Hindarwati, Y 2)<br />

Hasil uji statistik pada Tabel 1 menunjukkan antara cabai besar dan cabai keriting<br />

memperlihatkan luas serangan yang berbeda nyata. Cabai keriting varietas B menunjukkan luas<br />

serangan yang paling kecil walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan cabai keriting<br />

varietas A. Cabai besar varietas D menunjukkan luas serangan yang paling besar diantara semua<br />

perlakuan dan secara statistik tidak berbedanyata dengan varaietas cabai besar C.<br />

Tabel 1. Luas seranganAntraknosa Pada Jenis Cabai keriting dan Besar<br />

Perlakuan<br />

Pengamatan<br />

5 HSI 7 HSI<br />

Cabai keriting var. (A) 2,16a 2,88a<br />

Cabai keriting var. (B) 1,95a 2,37a<br />

Cabai besar var. (C) 5,53b 6,39b<br />

Cabai besar var. (D) 7,36b 8,04b<br />

Lebih kecilnya luas serangan pada cabai keriting menunjukkan cabai jenis ini mempunyai<br />

ketahanan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cabai besar, hal ini didukung oleh pendapat<br />

Tenaya, 2001 yang mengatakan bahwa tanaman cabai besar mempunyai kerentanan lebih tinggi<br />

terserang antraknosa. Permukaan cabai keriting yang lebih kering diperkirakan mempengaruhi luas<br />

serangan antraknosa.<br />

Cabai mengandung beberapa nutrisi seperti kapsaicin, vitamin C, vitamin B1 serta<br />

provitamin A. Kapsaicin merupakan salah satu karakter biokimia cabai yang berperan dalam<br />

menentukan rasa pedas (Greenleaf 1986 dalam Syukur, 2009).<br />

Tabel 2. Kandungan Kapsaicin (ppm) setiap 100 gram buah cabai<br />

Perlakuan<br />

Kandungan Kapsaicin (ppm)<br />

Cabai keriting var. (A) 355,8<br />

Cabai keriting var. (B) 263<br />

Cabai besar var. (C) 203<br />

Cabai besar var. (D) 160<br />

Kandungan kapsaicin pada keempat cabai yang diuji hasilnya berbeda hal ini bisa dilihat pada<br />

Tabel 2, Hasil penelitian Syukur et al. 2007 juga menunjukkan adanya perbedaan kadar kapsaicin<br />

pada beberapa galur cabai yang diuji. Pada penelitian ini kandungan kapsaicin pada kedua varietas<br />

jenis cabai keriting lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pada kedua varietas cabai besar.<br />

Hasil penelitian Aisyah, 2009 juga menunjukkan kandungan kapsaicin pada cabai keriting<br />

lebih tinggi dari pada cabai besar. Kandungan kapsaicin berpengaruh terhadap tingkat serangan<br />

antraknosa, semakin tinggi kandungan kapsaicin serangan antraknosanya semakin kecil. Hubungan<br />

antara sifat ketahanan antraknosa dan kandungan kapsaicin juga terlihat pada hasil penelitian Rosyadi<br />

(2007) yang menunjukkan bahwa genotif IPB C. 15 dan C. 30 dengan kandungan kapsaicin lebih<br />

tinggi dari genotif lainnya mempunyai sifat tahan antraknosa. Tenaya et al. (2001) melaporkan bahwa<br />

kandungan kapsaicin tinggi berkorelasi positif dengan ketahanan terhadap antraknosa.<br />

Pada umumnya ketahanan terhadap suatu penyakit dipengaruhi oleh gen dari tanaman itu<br />

sendiri, ketahanan Colletotrichum sp. ini dikendalikan oleh beberapa gen minor sehingga antar<br />

varietas yang berbeda memiliki ketahanan yang berbeda (Sanjaya, dkk., 2002). Kandungan kimia<br />

pada keempat varietas cabai yang diuji memiliki perbedaan hal ini tercermin dari luas serangan yang<br />

ditimbulkan. Mekanisme ketahanan biokimia terhadap Colletotrichum sp. diduga berkaitan dengan<br />

kandungan fenol, enzim aktif (ortho dihydroxy phenol, peroxidase, poliphenol oxidase, dan<br />

phenylalanine ammonia-lyase) (Prasath, 2008) kandungan kapsaisin dan fruktosa (Tenaya, 2001).<br />

KESIMPULAN<br />

Pada cabai keriting luas serangan Colletotrichum sp. lebih kecil dibandingkan dengan jenis cabai<br />

besar.<br />

224│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!