29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Respon Adaptasi Gendola (Basella alba) Terhadap Naungan pada Sistem Budidaya Menggunakan Paranet<br />

Lestari, P dan Juhaeti, T<br />

Tabel 4. Interaksi antara intensitas naungan dengan asal bahan tanam terhadap pertumbuhan tanaman<br />

(Shade intensity and propagation materials interaction to plant’s growth)<br />

Perlakuan<br />

Pertumbuhan tanaman<br />

0%<br />

55%<br />

75%<br />

Intensitas naungan Asal bahan tanam Jumlah Panjang daun Lebar daun<br />

daun<br />

Stek pucuk 4.33 bc 3.81 b 2.57 cd<br />

Stek batang 5.75 ab 2.80 c 2.28 d<br />

Stek pucuk 5.89 ab 6.03 a 4.45 a<br />

Stek batang 3.78 c 3.72 b 2.92 c<br />

Stek pucuk 4.89 abc 6.04 a 4.18 a<br />

Stek batang 6.22 a 3.83 b 3.54 b<br />

Keterangan: Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada α=0.05<br />

Tabel 5. Pengaruh bahan tanam terhadap peubah pertumbuhan tanaman (The influence of propagation<br />

materials to plant growth).<br />

Peubah<br />

Asal bahan tanam<br />

Stek pucuk<br />

Stek batang<br />

Jumlah cabang 1.00 b 1.43 a<br />

Tinggi tanaman 8.66 a 7.28 b<br />

Diameter batang 0.72 a 0.40 b<br />

Keterangan: Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada α=0.05<br />

Kombinasi perlakuan stek batang dengan naungan 75% memiliki jumlah daun terbanyak dan<br />

nyata berbeda dengan stek batang pada naungan 55%. Selanjutnya untuk ukuran daun, tanaman yang<br />

tumbuh pada perlakuan naungan 55% dan 75% memiliki daun lebih besar dan nyata berbeda dengan<br />

tanaman pada kondisi cahaya penuh (N0). Pada Tabel 5 diperlihatkan tanaman asal stek pucuk<br />

cenderung tumbuh lebih tinggi dan kekar, ditunjukkan oleh diameter batangnya yang lebih besar,<br />

namun memiliki jumlah tunas panen lebih sedikit.<br />

Gambar 3. Hasil panen gendola asal stek. Keterangan: P= stek pucuk, B=stek batang<br />

Panen gendola asal stek dilakukan pada 7 MST, pada ketiga perlakuan naungan, kecuali untuk<br />

kombinasi perlakuan stek pucuk N0 dan N2. Stek gendola yang ditanam di bawah naungan 75% juga<br />

menunjukkan produksi yang rendah dan rentang waktu panen yang lama, baik pada stek pucuk<br />

maupun stek batang. Panen pada kondisi kontrol (N0) lebih kontinu dibandingkan perlakuan lain<br />

(Gambar 3). Pada perlakuan N1, panen secara kontinu baru dapat dilakukan setelah panen ke 3. Hasil<br />

ini menegaskan pernyataan sebelumnya bahwa gendola masih dapat tumbuh dan berproduksi dengan<br />

baik hingga kondisi naungan 55%.<br />

Tidak hanya pada karakter morfologi, naungan juga berpengaruh terhadap fisiologi tanaman,<br />

yakni pada ukuran dan densitas stomata serta kandungan klorofil tanaman asal stek. Data kedua<br />

pengamatan tersebut ditampilkan pada tabel berikut (Tabel 6 dan 7).<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!