29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Uji Formulasi Vesicular Arbuscular (VAM) Glomus sp. Pada Jeruk yang Berpotnesi Mengurangi Tingkat Serangan<br />

Penyakit akar Phytopthora sp. Sebesar 10%<br />

Dwiastuti, M. E. dan Widiyaningsih, S<br />

Gambar 2. Inokulum mikoriza dan prototipe produk yang dihasilkan. A. Sumber inokulum VAM, B.<br />

Pelet (Alginat), C. Granular (Zeolit) dan D. Kapsul (Kaolin)<br />

Metode pengujian menggunakan Spektofotometer dengan pereaksi asam salisilat. Analisis<br />

data dilakukan menggunakan sidik ragam dan uji lanjutan dengan uji jarak berganda Duncan pada<br />

taraf 5%.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

A. Uji Bahan Pembawa VAM Yang Efektif Dalam Meningkatkan Ketahanan Terhadap<br />

Serangan Penyakit Phytophthora<br />

Dari hasil pengamatan pada tanaman yang diuji dengan bahan pembawa VAM arang sekam,<br />

ladekan, Zeolit , pasir (pembanding), dan pasir tanpa inokulasi VAM (kontrol) menunjukkan<br />

hasil masa inkubasi patogen Phytophthora tercepat pada perlakuan zeolit dan pasir (tabel 1).<br />

Data ini membuktikan bahwa apabila infeksi VAM pada perakaran jeruk sudah terjadi lebih<br />

dulu, maka patogen yang diinokulasikan akan mengalami hambatan untuk menginfeksi pada<br />

bagian tanaman yang sama. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dilaporkan oleh Zak (1964)<br />

dan Duchesne (1996) bahwa mekanisme bentuk perlindungan VAM dapat terjadi baik secara<br />

sendiri-sendiri atau secara bersamaan , berupa pembentukan antibiotik, sintesa zat fungistatik<br />

oleh akar, pembentukan efek halangan fisik berupa mantel yang disebabkan oleh jamur<br />

mikoriza dan menggunakan surplus karbohidrat dalam akar untuk melindungi populasi mikroba<br />

rizosfer di sepanjang akar.<br />

Tabel 1. Masa inkubasi phythopthora pada batang bawah JC,<br />

Perlakuan<br />

Masa inkubasi (minggu setelah inokulasi)<br />

Phythopthora<br />

Zeolit (G) + Phy 5-6<br />

Arang sekam + Phy 6-7<br />

Ladekan (G) + Phy 7<br />

Pasir (G) + Phy 5-6<br />

Pasir (G) tanpa Phy 0<br />

Bahan pembawa Zeolit + pasir merupakan bahan pembawa yang paling berpengaruh menekan<br />

indeks kerusakan dan persentase kerusakan pada pangkal batang dan akar. Hal ini terlihat<br />

dengan adanya perbedaan nyata pada parameter indeks kerusakan , persentase serangan antara<br />

tanaman yang diperlakukan bahan pembawa zeolit, pasir , arang sekam, pasir atau ladekan<br />

(kontrol) (Tabel 2). Khali et al. (1999) menyebutkan bahwa VAM dengan bahan pembawa<br />

yang berbeda , mempunyai kemampuan tingkat kolonisasi yang berbeda pada inang, yang<br />

selanjutnya memberikan pengaruh yang berbeda pula dalam menciptakan kondisi yang tidak<br />

sesuai untuk perkembangan cendawan phytopthora sp. Seperti produksi senyawa phenol,<br />

lignifikasi dinding sel serta kondisi lain yang bersifat menghambat.<br />

242│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!