29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Karasteristik Fisik dan Kimia Puree Sawo dan Srikaya Menggunakan Pulper Semi Otomatis Berkapasitas 450 kg Buah/Jam<br />

Wanita, YP dan Kobarsih, M<br />

berwirausaha, meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat serta mendorong kesempatan kerja di<br />

pedesaan.<br />

Untuk membentuk suatu usaha agroindusri pengolahan buah sawo dan srikaya menjadi puree<br />

ada satu permasalahan yang harus dipecahkan terlebih dahulu. Permasalahannya adalah dalam<br />

pengolahan buah sawo dan srikaya proses pemisahan biji dari daging buahnya masih secara manual<br />

sehingga membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang lebih. Selain itu buah hasil pemisahan kurang<br />

terjaga kehiegenitasannya. Oleh karena itu, perlu adanya alat mesin pertanian yang digunakan untuk<br />

memisahkan biji dari daging buahnya. Alat mesin pertanian pemisah biji dari daging buah sudah<br />

banyak dihasilkan tetapi sebagian besar masih dipergunakan untuk mennghasilkan puree mangga.<br />

Oleh karena itu teknologi tersebut perlu dikaji untuk pengembangan inovasi teknologi pengolahan<br />

buah srikaya dan sawo.<br />

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karasterisik kimia dan rendemen puree buah sawo<br />

dan srikaya yang dibuat menggunakan mesin pulper siever dengan kapasitas 450 kg buah per jam.<br />

BAHAN DAN METODE<br />

Bahan dan Alat<br />

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah srikaya dan buah sawo lokal DIY yang<br />

didapatkan dari Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Peralatan yang digunakan adalah pisau stainless<br />

steel, sendok makan, baskom plastik, sarung tangan latex, alat penyaring, timbangan analitik, timer,<br />

kantong plastik, pulper dari bahan stainles steell dengan kapasitas 450 kg buah/jam, serta peralatanperalatan<br />

lainnya yang digunakan untuk analisis fisik dan kimia.<br />

Metode<br />

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2012 di Laboratorium<br />

Pascapanen dan Alsintan, Balai Pengkajian Teknologi <strong>Pertanian</strong> Yogyakarta dan Laboratorium<br />

Rekayasa Proses, PAU, UGM. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Tahapan<br />

pembuatan pure sawo dan srikaya sebagai berikut: 1) buah sawo dan srikaya dicuci sampai bersih<br />

menggunakan air yang mengalir kemudian ditiriskan dan diangin-anginkan, 2) buah sawo dan srikaya<br />

ditimbang beratnya menggunakan timbangan analitik untuk mengetahui berat awal bahan, 3) daging<br />

buah dihancurkan dengan menggunakan mesin berupa pulper siever. Untuk buah sawo langsung<br />

dimasukkan pada bagian hopper. Sedangkan untuk buah srikaya, terlebih dahulu dibelah<br />

menggunakan pisau menjadi dua bagian, kemudian daging buah diambil menggunakan sendok makan<br />

dan ditampung kedalam baskom plastik. Selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pulper siever<br />

melalui bagian hopper. 4) bubur buah yang dihasilkan (puree) kemudian ditampung ke dalam baskom<br />

plastik dan ditimbang beratnya untuk mengetahui rendemen yang dihasilkan, 5) sedangkan biji<br />

terpisah akan keluar pada saluran tersendiri berlainan dengan saluran keluar untuk daging buah.<br />

Pengamatan dilakukan terhadap rendemen yang dihasilkan. Analisa kimia puree yang<br />

dihasilkan berupa analisa kadar air, abu, protein, lemak, serat kasar, karbohidrat, dan energi (AOAC,<br />

1990).<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Jenis sawo dan srikaya yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sawo lokal<br />

Gunungkidul, khususnya di kecamatan Tepus. Buah sawo lokal ini memiliki karasteristik daging buah<br />

tebal, rasa manis, kulit buah berwarna coklat keemasan dengan kandungan biji yang relatif sedikit,<br />

yaitu sekitar enam buah. Sedangkan buah srikaya memiliki karasteristik jumlah biji yang relatif<br />

banyak dan melekat erat ke daging buah, daging buah berwarna putih, kulit buah berwarna hijau<br />

muda, dan cenderung mudah mengalami kerusakan jika sudah matang. Hal inil mengakibatkan<br />

kerugian besar petani buah srikaya.<br />

Pengolahan buah sawo dan srikaya menjadi puree dipilih karena olahan turunan dari puree sawo dan<br />

srikaya masih sangat luas. Namun dalam pengolahannya khususnya buah srikaya menghadapi kendala<br />

tersendiri yaitu pemisahan daging buah dari bijinya sangat sulit. Untuk mengatasi hal ini maka diuji<br />

coba penggunaan mesin pulper siever. Disini pulper siever digunakan untuk mengolah buah srikaya<br />

dan sawo menjadi bubur buah.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│379

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!