29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Uji Adaptasi Beberapa Klon Kentang Introduksi di Dataran Medium Kabupaten Sleman, Yogyakarta<br />

Sahat, JP dan Sofiari, E<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Penanaman dilakukan pada saat musim hujan, oleh karena itu mulsa yang digunakan untuk<br />

menutup bedengan adalah mulsa plastik. Ini dilakukan untuk mengurangi kerusakan bedengan akibat<br />

curah hujan yang tinggi. Kemunculan tunas sangat lambat dan tidak serempak. Pada minggu ke 3,<br />

baru rata-rata 50% tanaman yang tumbuh. Lambat dan rendahnya kemunculan tunas dan<br />

pertumbuhan awal ini kemungkinan diakibatkan oleh tingginya curah hujan.<br />

Gambar 1. Tanaman umur 3 mst (Plant age 3 weeks after planting)<br />

Hasil pengamatan menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antar klon untuk karakterkarakter<br />

yang diamati. Rekapitulasi hasil sidik ragam untuk karakter yang diamati dirangkum pada<br />

tabel 1.<br />

Tabel 1. Rekapitulasi Sidik Ragam (Analysys of variant)<br />

Karakter Klon kk (%)<br />

Tinggi tanaman ** 14,32<br />

Jumlah tanaman tumbuh ** 13,00<br />

Jumlah tanaman layu ** 78,80<br />

Jumlah batang utama ** 18,12<br />

Diameter batang ** 10,98<br />

Jumlah umbi ** 36,07<br />

Berat umbi ** 57,54<br />

Keterangan: * = nyata pada P < 0.05, ** = nyata pada P < 0.01, tn = tidak berbeda nyata<br />

Rerata jumlah tanaman yang tumbuh termasuk rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan<br />

tingginya curah hujan pada awal penanaman dan selama masa pertumbuhan. Curah hujan yang tinggi<br />

selain menekan munculnya pertunasan, juga menyebabkan umbi bibit menjadi busuk. Seperti yang<br />

terjadi pada klon CIP-397073.7 dimana jumlah tanaman yang tumbuh paling sedikit, hanya 50 persen,<br />

yang diakibatkan karena sebagian tunas membusuk (Tabel 2.).<br />

Karakter tinggi tanaman dan vigor tanaman diukur saat tanaman sudah berbunga, yaitu pada<br />

umur 35 hst. Berdasarkan karakter tinggi tanaman, nampak bahwa 5 klon yang di uji memberikan<br />

hasil pertumbuhan vegetatif yang baik. Klon yang mempunyai nilai rerata tinggi tanaman dan<br />

diameter batang paling tinggi diatas 2 varietas pembanding adalah CIP-391846.5 (Tabel 2).<br />

150│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!