29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Aspek Ekonomi Pengendalian Ramah Lingkungan Vektor Virus Kuning (Bemisia tabaci Genn) pada Cabai<br />

Rahayu, H.S.P. dan Sukarjo<br />

Tabel 5. Respon petani terhadap inovasi teknologi pengendalian hama dan penyakit di Desa Sunju,<br />

2011<br />

Sifat inovasi/respon<br />

Persemaian<br />

Pengolahan tanah<br />

Penggunaan<br />

mulsa<br />

Penggunaan<br />

likat kuning<br />

1. Pengetahuan awal 3,00 3,87 3,70 2,97<br />

2. Biaya 2,77 3,07 2,73 3,07<br />

3. Kemudahan pemakaian 2,87 3,10 3,33 3,10<br />

4. Efisiensi tenaga 2,73 2,90 3,13 3,13<br />

5. Ketertarikan 3,17 3,07 3,37 3,07<br />

Respon rata-rata 2,91 3,20 3,25 3,07<br />

Sumber: Analisis data primer<br />

Hasil analisis data menunjukkan bahwa komponen teknologi penyiapan lahan dan penggunaan<br />

mulsa sudah difahami dan dilaksanakan oleh petani peserta demonstrasi. Penyiapan lahan mendapat<br />

respon tertinggi kemudian disusul penggunaan mulsa. Komponen teknologi penyiapan lahan selain<br />

biayanya terjangkau pelaksanaannya juga mudah sehingga petani tertarik untuk melaksanakannya.<br />

Komponen teknologi penggunaan mulsa sudah diketahui dan dilaksanakan oleh sebagian petani.<br />

Komponen teknologi ini meskipun biayanya kurang terjangkau tetapi karena sudah diketahui<br />

manfaatnya untuk meningkatkan hasil dan efisien dalam penggunaan tenaga terutama dalam<br />

pengendalian gulma maka petani tertarik untuk melaksanakan.<br />

Komponen teknologi pemakaian kasa di pesemaian termasuk teknologi yang baru bagi petani.<br />

Meskipun ada yang pernah melihat atau mendengar sebelumnya akan tetapi belum ada yang pernah<br />

melaksanakan. Petani kurang respon pada penggunaan kasa di persemaian karena alasan penambahan<br />

biaya, kurang efisien dalam penggunaan tenaga dan agak rumit dalam pelaksanaannya. Komponen<br />

teknologi likat kuning juga termasuk teknologi yang baru bagi petani. Petani cukup respon dengan<br />

teknologi ini karena likat kuning yang didemonstrasikan termasuk cukup terjangkau biayanya, mudah<br />

dilaksanakan dan cukup efisien dalam penggunaan tenaga.<br />

KESIMPULAN<br />

Komponen teknologi pengendalian ramah lingkungan yang dilaksanakan yaitu persemaian<br />

menggunakan kasa, penyiapan lahan, penggunaan mulsa plastik hitam perak dan penggunaan likat<br />

kuning. Perlakuan lengkap dengan penggunaan kasa di persemaian, mulsa hitam perak, dan likat<br />

kuning lebih efektif daripada penggunaan pestisida seperti yang biasa dilakukan petani. Penggunaan<br />

likat kuning untuk pengendalian lebih ekonomis daripada penggunaan pestisida. Petani respon<br />

terhadap komponen teknologi berturut-turut dari yang tertinggi yaitu penyiapan lahan, penggunaan<br />

mulsa, dan penggunaan likat kuning dan teknologi persemaian menggunakan kasa. Secara ekonomi<br />

pengendalian ramah lingkungan yang diujicobakan menguntungkan dengan nilai R/C 1,40.<br />

PUSTAKA<br />

1. Gwin, P. dan Lionberger, H. F., 1993. Speeding adoption of new technology in rural America<br />

direview Oktober 1993, diunduh 12 Mei 2012 <br />

2. Gunaeni, N., Setiawati, W., Murtiningsih, R., Rubiati, T. 2008. Penyakit Virus Kuning dan<br />

Vektornya sera cara pengendaliannya pada tanaman sayuran. Balai Penelitian sayuran. Pusat<br />

Penelitian dan pengembangan <strong>Hortikultura</strong>. Badan penelitian dan Pengembangan <strong>Pertanian</strong>.<br />

3. Herwinarni, E.M., Ekaningtyas.,Suhendrata, T. 2009. Kajian Faktor-Faktor yang Berpengaruh<br />

dalam Adopsi Inovasi <strong>Pertanian</strong> di Wilayah Desa Miskin di Kabupaten Blora. Badan Litbang<br />

<strong>Pertanian</strong>.<br />

4. Kuswinati, K., Kayatu, A., Baharuddin. 2008. Intensitas Beberapa Penyakit Penting Tanaman<br />

Kentang (Solanum tuberosum L) Pada Sistem Pertanaman Petani dan Sistem Pertanaman<br />

Menggunakan Benih Sehat. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PBJ dan PFJ XVI<br />

Komda Sulawesi Selatan.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│195

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!