29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Induksi Pembentukan Embrio Somatik dan Multiplikasi Tunas Salak Secara Kultur In Vitro<br />

Triatminingsih, R, Joni, YZ, Irawati, Y dan Sadwiyanti, L<br />

Monmarson et al. (1995) konsentrasi 2,4-D yang terlalu tinggi pada awal kultur pepaya dapat<br />

mengurangi pembentukan kalus dan menghambat pembentukan embriogenik.<br />

Tabel 1: Persentase eksplan berkalus (EB), eksplan merekah (EM) dan waktu mulai berkalus (WB)<br />

Perlakuan media SR<br />

Salak Pondoh<br />

Salak PHSB<br />

EB (%) EM (%) WB (hari) EB (%) EM (%) WB (hari)<br />

5 ppm 2,4-D + 0,1 ppm KIN 13 19 35 40 0 27<br />

10 ppm 2,4-D + 0,1 ppm KIN 6 26 35 50 27<br />

15 ppm 2,4-D + 0,1 ppm KIN 56 6 35 0 100 -<br />

5 ppm 2,4-D + 0,1 ppm BAP 26 19 35 0 50 -<br />

10 ppm 2,4-D + 0,1 ppm BAP 6 0 35 0 100 -<br />

15 ppm 2,4-D + 0,1 ppm BAP 31 1 35 20 40 27<br />

Persentase eksplan yang berkalus terbanyak (56%) terjadi pada media yang mengandung 15<br />

ppm 2.4-D+ 1 ppm KIN (Tabel 1).<br />

(a)<br />

(b)<br />

Gambar 1. (a) Eksplan salak yang ditanam pada media pemantapan pada umur 1 minggu setelah<br />

kultur (b) Kalus yang terbentuk pada media SR<br />

Kalus-kalus yang terbentuk tersebut disubkutur ke media pembentukan kalus embriogenik<br />

(kalus berbentuk bulat-bulat, nodular). Apabila sudah terbentuk kalus yang embriogenik maka segera<br />

disubkultur ke media induksi pembentukan embrio-somatik. Pada Gambar 1 (a) dapat dilihat eksplan<br />

yang sudah mulai merekah dan pada Gambar 1 (b) dapat dilihat eksplan yang sudah mulai membentuk<br />

kalus.<br />

Multiplikasi Tunas<br />

Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi multiplikasi tunas, namun persentase eksplan yang<br />

bermultiplikasi bervariasi seperti yang terlihat pada Tabel 2. Jumlah eksplan yang bertunas terbanyak<br />

(80 %) terjadi pada media WPM + 5 ppm BAP + 0,5 ppm NAA dan yang terendah (50%) terjadi pada<br />

media WPM + 5 ppm BAP tanpa NAA. Sedangkan jumlah tunas terbanyak terjadi pada media WPM<br />

+ 7 ppm BAP + 0,5 ppm NAA. Terlihat bahwa penambahan konsentasi sitokinin (BAP) tidak<br />

meningkatkan pembentukan jumlah tunas salak, namun apabila dikombinasikan dengan NAA<br />

(auksin) maka terjadi peningkatan jumlah tunas sebesar 2,5 kalinya. Hal ini menunjukan bahwa untuk<br />

multiplikasi tunas diperlukan keseimbangan konsentrasi sitokinin dan auksin.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!