SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pengaruh Media Tumbuh dan Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Anggrek Vanda<br />
Ginting, B dan Prasetya, V. J.<br />
sebagai tanaman pot, menghendaki media porous dan banyak menyimpan air. Media tumbuh yang<br />
sering digunakan ialah arang, bata merah, pakis, dan sabut kelapa.<br />
Judiwhite (1986) melaporkan bahwa media tanam anggrek yang banyak digunakan di Amerika<br />
pada umumnya ialah Arang (37%) dibandingkan dengan sabut kelapa (1%). Menurut Bahar &<br />
Widiastoety (1994), pakis adalah media yang paling banyak dipakai anggrek Vanda. Pakis memiliki<br />
daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, sukar melapuk, tetapi mengandung sedikit unsur<br />
hara sedangkan harganya relatif mahal karena semakin menipisnya persediaan pakis di hutan-hutan<br />
(Batchelor 1983).<br />
Di Indonesia banyak terdapat sabut kelapa dan nilainya murah sehingga akan lebih baik apabila<br />
dimanfaatkan sebagai media tumbuh anggrek. Widiastoety & Suwanda (1980), melaporkan bahwa<br />
sabut kelapa mempunyai kelebihan yaitu mengandung selulosa, pentosa, lignin, kalium, dan beberapa<br />
unsur lain di samping mempunyai daya mengikat air yang baik. Kompos daun Kaliandra juga baik<br />
digunakan sebagai media, terutama pada stadia vegetatif yang masih kecil karena mempunyai kalium<br />
N yang sangat tinggi (Sutiyoso 1996).<br />
Vanda termasuk salah satu jenis anggrek yang dalam kondisi perakaran sehat membutuhkan<br />
pupuk yang banyak (heavy feeders) sehingga pupuk menjadi sangat penting bagi pertumbuhan<br />
tanaman (Soule 1984, Mirri 1990). Kebutuhan pupuk pada tanaman tidak sama, tergantung besar<br />
kecilnya tanaman dan kondisi lingkungan tumbuhnya. Pada fase pertumbuhan vegetatif, tanaman<br />
membutuhkan banyak pupuk dengan kandungan N tinggi. Di dalam jaringan tanaman, N dibentuk<br />
menjadi protein dan senyawa organik lainnya. Jika tanaman kekurangan unsur N, tanaman terlihat<br />
kerdir dan pembentukan klorofil menurun sehingga daun tampak berwarna kuning atau klorosis<br />
(Batchelor 1981). Selain itu, saat ini telah beredar pupuk berbentuk larutan nutrisi komersial untuk<br />
tanaman hortikultura yang mengandung hara makro N, P, K, Ca, Mg, dan S serta hara Mikro B, Fe,<br />
Mn, Zn, Cu, dan Mo yang bisa dipergunakan untuk tanaman anggrek.<br />
Hipotesis penelitian ialah penggunaan berbagai jenis media dan pemberian pupuk berbentuk<br />
larutan nutrisi yang mengandung hara makro maupun mikro yang lengkap maupun pupuk dengan<br />
kandungan N tinggi dapat meningkatkan laju pertumbuhan anggrek Vanda yang diteliti. Tujuan<br />
penelitian ini ialah mendapatkan jenis media dan pupuk yang sesuai untuk meningkatkan<br />
pertumbuhan anggrek Vanda sehingga berproduksi tinggi, efisien, dan bermutu tinggi.<br />
BAHAN DAN METODE<br />
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sere Kebun Percobaan Tanaman Hias Pasarminggu,<br />
Jakarta Selatan pada ketinggian 50 m dpl., dari Bulan Juni 2005 sampai dengan Desember 2006.<br />
Bahan tanaman yang digunakan ialah bibit tanaman anggrek Vanda berumur ± 6 bulan dengan tinggi<br />
berkisar 5-6 cm dan memiliki 2-3 helai daun, terdiri atas tiga varietas yaitu :<br />
1. V 102 ( V.Lotus City / Ascda Medasant >< Ascda Gua Chia Long)<br />
2. V 159 ( V.Kasem’s Delight Purple Blue >< V.Dr. Anek / Pompimol)<br />
3. V 160 ( V.Sanderian’Selected, / Packhong Siam’Pink >< V.Lumpini Red)<br />
Petak percobaan disusun menurut rancangan split-split plot design dengan tiga ulangan. Perlakuan<br />
petak utama ialah tiga kultivar (varietas) yaitu V102 (VI); V159 (V2), V160 (V3). Perlakuan pupuk<br />
sebagai anak petak yaitu : (a). P1 ialah kontrol; (b). P2 ialah pupuk NPK 25-5-10; dan (c). P3 ialah<br />
pupuk organik cair Nutrifarma AG dengan kandungan nutrisi yaitu N 5,48%, P205 3,33%, K20<br />
2,59%, S 0,75%, B 0,014%, Co 0,01%, Cu 0,25%, Fe 0,32%, Mn 0,26% dan Mo 5 ppm, Zn 0,53%.<br />
Sedangkan perlakuan media ialah sebagai anak petak yang terdiri dari: (a) pakis (M1), (b) potongan<br />
sabut kelapa (M2), dan (c) kompos daun Kaliandra (M3). Masing-masing perlakuan terdiri atas lima<br />
tanaman sehingga jumlah bibit anggrek yang digunakan adalah 3 x 3 x 3 x 3 x 5 tanaman = 405<br />
tanaman. Beda rerata antarperlakuan diuji dengan Tukey test pada taraf 5%.<br />
Cara pemberian pupuk adalah sebagai berikut :<br />
1. Pupuk NPK 25-5-10 diberikan 2 kali seminggu dengan dosis 2 gr/l.<br />
2. Pupuk Organik Cair Nutrifarma AG diberikan 2 kali seminggu dengan dosisn 5 cc/l air.<br />
3. Bahan perata APSA-800 WSC dengan dosis 0,2 cc/l air.<br />
Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />
dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />
Lembang, 5 Juli 2012<br />
│181