29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Keragaan Dua Aksesi Rosela (Hibicus sabdariffa) di Dataran Tinggi Lembang<br />

Fajri Widati 1) dan I. M. Hidayat 1)<br />

hari berkecambah, warna hipokotil, serta warna kotiledon. Parameter pengamatan untuk data vegetatif<br />

meliputi kebiasaan tumbuh tanaman, jumlah cabang, bulu batang, warna batang, bentuk daun, warna<br />

daun, bulu daun serta warna tangkai daun. Parameter pengamatan untuk data karangan bunga meliputi<br />

warna korola, warna merah pada dasar korola, jumlah segmen kaliks serta bentuk segmen kaliks.<br />

Parameter pengamatan untuk data buah meliputi warna buah, bulu buah, serta jumlah lokulus per<br />

buah. Sedangkan parameter pengamatan untuk data biji meliputi bentuk biji dan permukaan biji.<br />

Pengamatan kuantitatif dilakukan dengan pengukuran, yang meliputi karakter tinggi tanaman,<br />

diameter batang, panjang tangkai daun, diameter korola panjang buah, serta diameter buah. Daya<br />

hasil didasarkan pada panen pucuk muda. Panen pucuk muda dilakukan dengan memetik pucukpucuk<br />

mudanya sepanjang 20 cm kemudian dihitung jumlah pucuk dan bobot pucuk tiap tanaman<br />

sampel dan tiap plot untuk mengetahui potensi hasil pucuk per tanaman dan per plot. Panen pucuk<br />

muda dilakukan dua minggu sekali sebanyak 5 kali. Analisis data kuantitatif serta daya hasil panen<br />

pucuk muda menggunakan analisis PKBTSTAT-01.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Pengamatan terhadap keragaan dua aksesi rosela di dataran tinggi Lembang dilakukan<br />

terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif.<br />

A. Karakter Kualitatif<br />

Karakter kualitatif adalah sifat yang secara visual dapat dibedakan sehingga mudah<br />

dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori. Ekspresi sifat-sifat kualitatif biasanya hanya<br />

sedikit dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal ini karena sifat kualitatif dikendalikan oleh gen<br />

sederhana (Khoiriyah 2011).<br />

Pengamatan kualitatif yang dilakukan pada data perkecambahan menunjukkan hasil bahwa<br />

rosela 1 dan rosela 2 tidak memiliki perbedaan pada waktu berkecambah, warna kotiledon serta warna<br />

hipokotil. Masing-masing aksesi berkecambah pada 7 hari setelah tanam, memiliki warna hipokotil<br />

hijau terang dan warna kotiledon hijau (Gambar 1). Hari berkecambah dihitung ketika 50% dari total<br />

biji yang dikecambahkan dari masing-masing aksesi berkecambah. Hal ini menunjukkan bahwa kedua<br />

aksesi memiliki kemampuan berkecambah yang sama pada kondisi lingkungan yang sama.<br />

Gambar 1. Perkecambahan rosela 1 dan rosela 2<br />

Pada pengamatan data vegetatif menunjukkan bahwa kedua aksesi rosela berbeda pada<br />

karakter kebiasaan tumbuh dan warna batang. Untuk karakter kebisaan tumbuh, rosela 1 memiliki<br />

kebiasaan tumbuh tegak, sedangkan rosela 2 memiliki kebiasaan tumbuh menyebar. Untuk karakter<br />

warna batang, rosela 1 memiliki warna batang merah dengan bercak-bercak hijau, sedangkan rosela 2<br />

memiliki warna batang keseluruhan merah.<br />

Pada data vegetatif, kedua aksesi menunjukkan persamaan pada percabangan batang, yaitu<br />

memiliki cabang lebih dari 6, bulu batang intermediate, warna daun hijau dengan tulang daun merah,<br />

tidak memiliki bulu daun dan warna tangkai daun merah. Untuk karakter bentuk daun, rosela 1 dan<br />

rosela 2 memiliki bentuk daun palmate dengan 3 bagian (Gambar 2). Menurut Qi et al. (2005), rosela<br />

memiliki warna batang kemerah-merahan, daunnya berwarna hijau tua hingga merah, memiliki<br />

tangkai daun yang panjang dengan bentuk daun palmate yang terbagi dalam 3 hingga 7 bagian dengan<br />

tepi yang kasar. Sedangkan menurut Wijayanti (2010), daun tanaman rosela adalah daun tunggal<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!