14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

mua <strong>Islam</strong>, tidak bisa berbarengan dengan [prinsip] demokrasi. Buat<br />

negeri yang demikian itu, hanyalah dua alternatif, hanya dua hal yang<br />

dipilih: satu diantaranya, persatuan negara-agama, tetapi zonder demokrasi;<br />

atau demokrasi, tetapi negara dipisahkan dari agama! Persatuan<br />

negara-agama, tetapi mendurhakai demokrasi <strong>dan</strong> main diktator,<br />

atau: setia kepada demokrasi, tetapi melepaskan asas persatuan negara<br />

<strong>dan</strong> agama! 50<br />

Meskipun demikian, sebagai seorang Muslim, Soekarno menganut<br />

paham hubungan yang bersifat substansialistik atau etis antara<br />

<strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara. Ini dalam pengertian bahwa, lewat perwakilan<br />

dalam demokrasi, kaum Muslim—karena posisi mereka sebagai<br />

kelompok mayoritas—akan mampu menyusun <strong>dan</strong> menentukan<br />

agenda-agenda negara, yang pada akhirnya akan menghasilkan<br />

rumusan-rumusan kebijakan yang diresapi oleh nilai-nilai <strong>Islam</strong>.<br />

Karena itu, bagi Soekarno, otentisitas sebuah “negara <strong>Islam</strong>” tidak<br />

didapatkan pertama-tama dalam penerimaan formal <strong>dan</strong> atau legal<br />

<strong>Islam</strong> sebagai dasar ideologis <strong>dan</strong> konstitusional negara, melainkan<br />

lebih banyak dalam manifestasi individu <strong>dan</strong> massa dari<br />

“roh” atau “api” <strong>Islam</strong> dalam kebijakan-kebijakan negara. Untuk<br />

ini, ia menyatakan:<br />

Tidakkah lebih baik, tidakkah lebih laki-laki [jantan], kalau kita berkata:<br />

“Baik kita terima negara dipisah dari agama, tetapi kita akan kobarkan<br />

seluruh rakyat dengan apinya <strong>Islam</strong>, sehingga semua utusan di<br />

dalam ba<strong>dan</strong> perwakilan itu, adalah utusan <strong>Islam</strong>, <strong>dan</strong> semua putusanputusan<br />

ba<strong>dan</strong> perwakilan itu bersemangat <strong>dan</strong> berjiwa <strong>Islam</strong>!” 51<br />

Dalam kutipan lain, ia menyatakan:<br />

50 Soekarno, “Saya Kurang Dinamis”, Dibawah Bendera Revolusi, h. 452.<br />

51 Soekarno, “Saya Kurang Dinamis”, Dibawah Bendera Revolusi, h. 453.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!