14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Dalam perspektif yang lebih luas, paparan penjang-lebar di<br />

halaman-halaman sebelumnya, dimaksudkan untuk menjawab<br />

pertanyaan apakah <strong>Islam</strong> dapat berjalan seiring dengan sistem<br />

politik modern di mana gagasan negara-bangsa adalah salah satu<br />

unsurnya yang penting. Mengingat bahwa <strong>Islam</strong> adalah sebuah<br />

agama yang multiinterpretatif, sebagaimana sudah ditunjukkan<br />

dalam pengantar buku ini, maka jawaban atas pertanyaan di atas<br />

bisa positif <strong>dan</strong> bisa juga negatif. Jawaban persisnya tergantung<br />

kepada jenis <strong>Islam</strong> yang manakah yang diajukan untuk dianalisis.<br />

Demikian juga, masalah hubungan politik antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong><br />

negara di Indonesia, dalam sejarah panjang hubungan politik<br />

keduanya, tergantung kepada jenis diskursus <strong>Islam</strong> politik yang<br />

manakah yang se<strong>dan</strong>g berkembang.<br />

Dengan mengurai kembali kiprah <strong>Islam</strong> politik di negara ini<br />

pada periode revolusi (pertengahan 1940-an), liberal (pertengahan<br />

1950-an) <strong>dan</strong> Orde Baru (akhir 1960-an), studi ini menunjukkan<br />

bahwa artikulasi-artikulasi <strong>Islam</strong> yang bercorak formalistik<br />

<strong>dan</strong> legalistik, khususnya dalam kerangka idealisme <strong>dan</strong> aktivisme<br />

politiknya, besar perannya dalam menumbuhsuburkan hubungan<br />

yang saling mencurigai antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara. Pada tahun-tahun<br />

itu, aura ideologis <strong>Islam</strong> politik berada pada tingkat intensitasnya<br />

yang paling tinggi, yang antara lain menuntut dijadikannya<br />

<strong>Islam</strong> sebagai dasar ideologi negara atau agama resmi negara,<br />

lengkap dengan konsekuensi-konsekuensi sosial-politik yang menyertainya.<br />

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa legalisme<br />

<strong>dan</strong> formalisme <strong>Islam</strong> di Indonesia itu tidak muncul dari ruang<br />

kosong. Untuk sebagian besar, berbagai pemikiran <strong>dan</strong> aksi itu<br />

didorong oleh perjumpaan-perjumpaan yang sifatnya negatif de-<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!