14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

wa yanhawn-a ‘an al-munkar (menganjurkan perbuatan yang baik<br />

<strong>dan</strong> mencegah perbuatan yang buruk). 35 Di samping itu, bisa<br />

pula dikatakan bahwa cita-cita utama mereka, seperti terlihat dalam<br />

pemikiran <strong>dan</strong> aksi sosial-politik mereka, tampak mengacu kepada<br />

realisiasi diktum-diktum al-Qur’ân, terutama gagasan tentang baldah<br />

thayyibah wa rabb ghafûr (negeri yang baik <strong>dan</strong> Tuhan Yang Maha<br />

Pengampun). 36 Dalam konteks khusus ini, bisa dikatakan bahwa<br />

kedua generasi intelektual Muslim itu sangat berorientasi kepada<br />

al-Qur’ân, setidaknya secara teoretis. Itu dalam pengertian bahwa<br />

gagasan <strong>dan</strong> praktik politik mereka terkait dengan, jika tidak<br />

berakar dalam, nilai-nilai <strong>Islam</strong>. 37<br />

Namun demikian, dalam penerapan tujuan umum itulah<br />

mereka terlihat berbeda. Sebagaimana sudah ditunjukkan dalam<br />

bab-bab terdahulu, dalam proses pencapaian tujuan umum itu,<br />

generasi pemikir <strong>dan</strong> aktivis <strong>Islam</strong> yang lebih awal cenderung<br />

berorientasi kepada teks-teks keagamaan dalam maknanya yang<br />

35 Pernyataan ini diambil dari al-Qur’ân 3:104, 110 <strong>dan</strong> 114. Terjemahannya<br />

diambil dari karya Marmaduke Pickthall, The Glorious Koran.<br />

36 Ekspresi ini diambil dari al-Qur’ân 34:15, 7:58 <strong>dan</strong> 14:35. Terjemahannya<br />

diambil dari karya Marmaduke Pickthall, The Glorious Koran. Bandingkan dengan<br />

gagasan Jawa mengenai gemah ripah loh jinawi toto tentren kertoraharjo yang menekankan<br />

keselamatan <strong>dan</strong> kemakmuran negara <strong>dan</strong> bangsa.<br />

37 Banyak pengamat politik Indonesia cenderung mengabaikan sisi ini dalam<br />

hubungan antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> politik, yakni kenyataan bahwa politik juga dimanfaatkan<br />

untuk pencapaian tujuan-tujuan keagamaan (yaitu pelaksanaan ajaran-ajaran<br />

<strong>Islam</strong>). Sebaliknya, beberapa di antara mereka, sebagaimana dinyatakan Anderson,<br />

terbiasa melihat para pemimpin <strong>Islam</strong> politik menggunakan agama untuk kepentingan<br />

tujuan politik mereka sendiri. Lihat artikelnya, “Religion and Politics in Indonesia<br />

since Independence,” dalam Benedict R.O’G. Anderson et al., Religion and<br />

Social Ethos in Indonesia, Clayton: Monash University, 1977. Meskipun demikian,<br />

ini tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa seluruh diskursus <strong>Islam</strong> politik di<br />

Indonesia sepenuhnya dilakukan dalam rangka tujuan-tujuan keagamaan.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!