14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EpIlog<br />

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

ISLAM POLITIK DI INDONESIA PASCA-SOEHARTO<br />

Seiring dengan lahirnya partai-partai baru di kalangan umat <strong>Islam</strong>,<br />

muncul keprihatinan menyangkut risiko yang mungkin timbul akibat<br />

penggunaan ungkapan-ungkapan <strong>dan</strong> simbol-simbol keislaman untuk<br />

kepentingan pemilu. Jika ungkapan-ungkapan <strong>dan</strong> simbol-simbol keagamaan<br />

digunakan untuk meningkatkan dukungan politik, agama<br />

akan menjadi sebuah isu yang memecah-belah kaum Muslim, <strong>dan</strong><br />

prinsip-prinsip <strong>dan</strong> keyakinan-keyakinan yang sensitif <strong>dan</strong> mungkin<br />

tidak dapat dinegosiasikan akan membebani politik pemilu.<br />

— —<br />

—Amien Rais 1<br />

Pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto melepaskan kekuasaan<br />

yang telah digenggamnya selama 32 tahun. Langkah ini merupakan<br />

sebuah akhir yang cukup tiba-tiba, meskipun pada<br />

kenyataannya tuntutan atas pengunduran dirinya—yang dipelopori<br />

terutama oleh mahasiswa, para intelektual terkemuka, <strong>dan</strong><br />

aktivis politik—telah bergema di seluruh negeri. Mundurnya<br />

1 Amien Rais, “<strong>Islam</strong> and Politics in Contemporary Indonesia,” Geoff Forrester<br />

(ed.), Post-Soeharto Indonesia: Renewal or Chaos?, Singapura: Institute of Southeast<br />

Asian Studies, 1999, h. 201.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!