14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

menolong korban bencana.” 80 Selain itu, mungkin dalam rangka<br />

memperkokoh alasan keberadaannya <strong>dan</strong> membungkam para<br />

pengritiknya, ba<strong>dan</strong> pengelola SDSB juga memberi banyak sumbangan<br />

kepada berbagai organisasi sosial-keagamaan <strong>dan</strong> lembaga<br />

pendidikan. 81<br />

Terlepas dari kegiatan-kegiatan yang “luhur” tersebut, SDSB<br />

telah lama menjadi sasaran kritik banyak pemimpin <strong>dan</strong> aktivis<br />

Muslim. Dengan penuh semangat, mereka menuntut agar SDSB<br />

dihapuskan. Sedikitnya ada dua alasan pokok di balik penentangan<br />

kaum Muslim terhadap SDSB. Pertama, SDSB dianggap sebagai<br />

judi yang jelas dilarang <strong>Islam</strong>. Kedua, SDSB telah membawa<br />

akibat-akibat sosial-ekonomi yang amat buruk, yang ditandai<br />

oleh “merosotnya daya beli masyarakat yang berpendapatan rendah,<br />

mengalirnya <strong>dan</strong>a dari pinggir ke pusat, <strong>dan</strong> meningkatnya<br />

jumlah angka kejahatan.” 82 Dan yang paling menyedihkan adalah,<br />

karena rakyat makin lama makin mengandalkan perbaikan ekonomi<br />

mereka lebih kepada nasib undian daripada kerja keras, SDSB<br />

juga mengakibatkan “merosotnya daya produksi masyarakat.” 83<br />

h. 24.<br />

80 Lihat, “Religious Lottery,” Far Eastern Economic Review, 21 November 1991,<br />

81 Pada mulanya, karena perbedaan pan<strong>dan</strong>gan mengenai status hukum SDSB<br />

dari perspektif agama (<strong>Islam</strong>), beberapa organisasi sosial-keagamaan <strong>dan</strong> lembaga<br />

pendidikan <strong>Islam</strong> sepakat untuk menerima sumbangan dari SDSB. Namun demikian,<br />

dengan makin menyatunya pan<strong>dan</strong>gan para pemimpin <strong>dan</strong> aktivis Muslim mengenai<br />

SDSB, khususnya menyusul keluarnya fatwa MUI yang menyatakan bahwa<br />

SDSB haram, beberapa organisasi sosial-keagamaan <strong>dan</strong> lembaga pendidikan <strong>Islam</strong><br />

seperti — untuk menyebut hanya beberapa nama — NU, Muhammadiyah, HMI<br />

<strong>dan</strong> UII, menghentikan atau mengembalikan sumbangan-sumbangan di atas. Lihat,<br />

“Memprotes Sang Pemecah Belah,” Tempo, 16 November 1991, hh. 31-32.<br />

82 Lihat, “Akhir ‘Tunjangan’ Rabu Malam,” Tempo, 4 Desember 1993, h. 39.<br />

83 Pada tahap ini, penentangan terhadap SDSB melampaui batas-batas keagamaan.<br />

Sebagaimana rekan-rekan Muslim mereka, para intelektual Kristen seperti Franz<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!