14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Salah satu cara untuk meletakkan bobot politik pada agenda<br />

sosial-keagamaan kedua organisasi tersebut, seperti tercermin dalam<br />

gagasan <strong>dan</strong> praktik para pemimpin <strong>dan</strong> aktivis muda mereka,<br />

adalah dengan menyediakan perspektif yang berorientasi<br />

makro bagi program mereka masing-masing. Dengan demikian,<br />

di samping status formal mereka sebagai organisasi non-politik,<br />

Muhamadiyah <strong>dan</strong> NU tetap menjadi penghubung korporatis<br />

yang potensial bagi artikulasi <strong>dan</strong> agregrasi aspirasi-aspirasi sosial-politik<br />

<strong>Islam</strong>. Seperti sering dinyatakan banyak kalangan, tanpa<br />

agenda yang berorientasi makro, maka baik Muhammadiyah<br />

maupun NU hanya akan berperan sebagai agen untuk kerja-kerja<br />

sosial-keagamaan yang tidak tahu tujuan sesungguhnya dari apa<br />

yang mereka ingin capai. 8<br />

Sebagian karena pergeseran orientasi semacam itu, yaitu berubahnya<br />

corak program organisasi itu dari agenda mikro kepada<br />

agenda makro, yang terkait dengan kemampuan para pemimpin<br />

<strong>dan</strong> aktivis muda mereka untuk menciptakan ruang-ruang sosial-politik<br />

yang mutlak dalam hubungan mereka dengan negara,<br />

maka sejak 1980-an muncul beberapa usulan untuk melihat Muhammadiyah<br />

<strong>dan</strong> NU di bawah terang perspektif masyarakat sipil<br />

University of California Los Angeles, l991. Sementara itu, keputusan NU untuk<br />

menarik diri dari PPP pada pertengahan 1980-an untuk kembali ke khittahnya semula<br />

juga dilihat banyak pengamat <strong>Islam</strong> (politik) di Indonesia sebagai langkah terang-terangan<br />

atau strategi untuk memungkinkan organisasi itu terlibat dalam politik<br />

dalam maknanya yang lebih luas. Mengenai transformasi politik NU ini, lihat<br />

Bahtiar Effendy, “The ‘Nine Stars’ and Politics: A Study of the Nahdlatul Ulama’s<br />

Acceptance of Asas Tunggal and Its Withdrawal From Politics,” tesis master, Ohio<br />

University, 1988.<br />

8 Argumentasi ini dikemukakan secara kuat antara lain oleh Kuntowijoyo. Wawancara<br />

dengan Kuntowijoyo di Yogyakarta, 25 Juli 1991. Lihat juga artikelnya, “Budaya<br />

Partisipasi dalam <strong>Islam</strong>,” Prisma, No. 2, 1988, hh. 79-82.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!