14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

pengembangan organisasi-organisasi tersebut dalam menjalankan<br />

program-program pendidikan <strong>dan</strong> sosial-keagamaan. 5 Meskipun<br />

demikian, kecenderungan beberapa pemimpin <strong>dan</strong> aktivis organisasi-organisasi<br />

itu untuk membatasi politik dalam pengertiannya<br />

yang sempit, yaitu secara eksklusif dalam kerangka politik kepartaian,<br />

telah banyak mengakibatkan terabaikannya makna politik<br />

dari kedua organisasi tersebut.<br />

Dengan sudut pan<strong>dan</strong>g politik yang terbatas ini, dapat dimengerti<br />

jika praktik-praktik Muhammadiyah <strong>dan</strong> NU, di luar<br />

batas-batas politik kepartaian, tampak kurang memiliki arti politik.<br />

Baru belakangan ini saja, ketika kedua organisasi terkemuka<br />

itu secara formal mengakhiri peran-peran politik partisan mereka,<br />

6 arti politik dari keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas<br />

pendidikan <strong>dan</strong> sosial-keagamaan diberi perhatian yang sungguhsungguh.<br />

7<br />

5 Ini terutama benar sehubungan dengan NU. Dominasinya untuk jangka waktu<br />

yang panjang atas Departemen Agama telah amat membantu menjamurnya sekolahsekolah<br />

agama milik NU. Wawancara dengan Hasyim Latif, seorang pemimpin NU di<br />

Jawa Timur, di Surabaya, 4 April 1988.<br />

6 Sebagaimana sudah kita ketahui, Muhammadiyah tidak pernah menjadi partai politik.<br />

Meskipun demikian, organisasi ini pernah menjadi tulang punggung partai politik<br />

Masyumi. Dengan dilarangnya Masyumi pada 1960, <strong>dan</strong> difusikannya Parmusi (yang<br />

secara luas dipan<strong>dan</strong>g sebagai pengganti Masyumi) ke dalam PPP pada 1973, Muhammadiyah<br />

memutuskan untuk memfokuskan kegiatan-kegiatannya pada program-program<br />

sosial-keagamaan. Sebaliknya, NU pernah menjadi partai politik pada 1952, setelah<br />

organisasi itu menyatakan keluar dari Masyumi pada tahun itu. Pada 1984, setelah<br />

mengalami serangkaian pukulan politik, terutama setelah fusinya ke dalam PPP, NU<br />

menyatakan mengundurkan diri dari berafiliasi secara formal dengan PPP.<br />

7 Dewasa ini muncul kecenderungan untuk melihat berbagai aktivitas Muhammadiyah<br />

dalam bi<strong>dan</strong>g dakwah <strong>dan</strong> pendidikan keagamaan, yang memang menjadi<br />

ciri Muhammadiyah, dalam kerangka “politik alokatif”. Untuk paparan lebih rinci<br />

mengenai masalah ini, lihat M. Sirajuddin Syamsuddin, “Religion and Politics in<br />

<strong>Islam</strong>: The Case of Muhammadiyah in Indonesia’s New Order,” disertasi doktor,<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!