14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

sekular” di Indonesia mengenai masalah modernisasi. 34 Dalam<br />

pan<strong>dan</strong>gannya, tampak jelas bahwa pesan-pesan di balik retorika<br />

modernisasi sebagaimana dikuman<strong>dan</strong>gkan para intelektual sekular<br />

di atas pada periode awal rezim Orde Baru adalah memperkecil<br />

peran—untuk tidak mengatakan anti—nilai-nilai keagamaan.<br />

Menurut Nurcholish, beberapa di antara mereka bahkan mengejek<br />

panggilan azan yang menggunakan pengeras suara sebagai<br />

“teror-teror elektronik.” 35 Dalam perdebatan ini, ia menegaskan<br />

bahwa modernisasi bukanlah penerapan sekularisme <strong>dan</strong> bukan<br />

pula pengagungan nilai-nilai kebudayaan Barat. Melainkan, dalam<br />

pan<strong>dan</strong>gannya, “modernisasi adalah rasionalisasi.” 36 Sebagaimana<br />

dicatat Muhammad Kamal Hassan dalam disertasinya, inilah posisi<br />

intelektual yang menjadikan Nurcholish mendapat julukan<br />

“Mohammad Natsir baru.” 37<br />

Istilah “sekularisasi” dimaksudkan sebagai proses yang niscaya<br />

yang akan memungkinkan masyarakat <strong>Islam</strong> membedakan antara<br />

nilai-nilai transendental <strong>dan</strong> nilai-nilai temporal. Bagi Nurcholish,<br />

“sekularisasi,” yang dipahami sebagai sebuah proses perkembangan<br />

yang membebaskan, adalah juga conditio sine qua non yang memungkinkan<br />

kaum Muslim—sejalan dengan fungsi mereka sebagai<br />

khalifah Allah di atas bumi (khalîfah Allâh fî al-ardh)—me-<br />

34 Paparan singkat mengenai kelompok intelektual ini dapat ditemukan dalam<br />

R. William Liddle, “Modernizing Indonesian Politics,” R. William Liddle (ed.), Political<br />

Participation in Modern Indonesia, New Haven: Southeast Asia Studies, Yale<br />

University, 1973, hh. 177-206.<br />

35 Wawancara dengan Nurcholish Madjid di Montreal, 3 November 1991.<br />

36 Mengenai masalah bahwa modernisasi adalah rasionalisasi, lihat artikelnya,<br />

Modernisasi Adalah Rasionalisasi Bukan Westernisasi, Bandung: Mimbar Demokrasi,<br />

1968.<br />

37 Muhammad Kamal Hassan, Muslim Intellectual Responses to “New Order” Modernization<br />

in Indonesia, hh. 117.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!