14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Wahib, meniscayakan transformasi <strong>Islam</strong> ke dalam seperangkat<br />

prinsip-prinsip <strong>dan</strong> praktik-praktik kontemporer. 22<br />

Keempat, mereka sangat percaya bahwa hanya Allah yang<br />

mengetahui kebenaran mutlak. Dengan demikian, sebenarnya<br />

hampir tidak mungkin bagi umat manusia untuk menjangkau<br />

realitas <strong>Islam</strong> yang mutlak. Dalam penilaian mereka, pemahaman<br />

kaum Muslim terhadap doktrin-doktrin keagamaan mereka pada<br />

dasarnya bersifat relatif dalam nilai, <strong>dan</strong> karenanya dapat diubah.<br />

Dengan a<strong>dan</strong>ya keragaman penafsiran terhadap <strong>Islam</strong> di satu sisi,<br />

<strong>dan</strong> kenyataan bahwa <strong>Islam</strong> tidak mengakui kependetaan dalam<br />

agama (lâ rahbâniyyah fî al-Islâm) di sisi lain, maka tak seorang<br />

pun dapat mengklaim bahwa pemahamannya tentang <strong>Islam</strong> adalah<br />

pemahaman yang paling benar <strong>dan</strong> paling otoritatif daripada<br />

yang lain. Karena itu, penting sekali bagi kaum Muslim untuk<br />

mengembangkan toleransi beragama, baik secara internal maupun<br />

eksternal. 23<br />

Dengan dasar-dasar pikiran yang fundamental itu, para intelektual<br />

baru di atas mengampanyekan corak perjuangan politik<br />

<strong>Islam</strong> yang lebih substantif—kurang simbolis—di mana programprogram—bukan<br />

ideologi partisan—menjadi orientasi utama. Seraya<br />

menjauhkan fokus perhatian mereka dari struktur, <strong>dan</strong> dalam<br />

upaya mengakhiri permusuhan lama antara politik <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> ne-<br />

22 Djohan Effendi <strong>dan</strong> Ismed Natsir (eds.), Pergolakan Pemikiran <strong>Islam</strong>, hh. 19-<br />

20, 69, 110-111, 121-126.<br />

23 Djohan Effendi <strong>dan</strong> Ismed Natsir (eds.), Pergolakan Pemikiran <strong>Islam</strong>, hh. 33-<br />

43, 46-48, 90-91. Lihat juga Djohan Effendi, “Pluralisme Pemahaman dalam Perspektif<br />

Theologi <strong>Islam</strong>,” M. Masyhur Amin (ed.), Teologi Pembangunan: Paradigma<br />

Baru Pemikiran <strong>Islam</strong>, Yogyakarta: LKPSM NU DIY, 1989, hh. 149-152; Djohan<br />

Effendi, “Pluralisme Pemikiran dalam <strong>Islam</strong>,” makalah tidak diterbitkan, Agustus<br />

1987; <strong>dan</strong> Djohan Effendi, “Persekusi ataukah Persuasi,” makalah tidak diterbitkan,<br />

Fabruari 1986.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!