14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Dengan demikian, masuk akal untuk menyatakan bahwa sebagian<br />

besar karena situasi-situasi politik semacam itulah maka pemakaian<br />

jilbab oleh siswi-siswi Muslim di lembaga-lembaga pendidikan<br />

menengah selama jam-jam sekolah dilarang. Sejarah tumbuhnya<br />

popularitas jilbab mengkondisikan negara untuk mengaitkan<br />

fenomena keagamaan itu dengan aspek politik kebangkitan<br />

<strong>Islam</strong>, pada tingkat nasional maupun internasional. Sementara<br />

tidak ada landasan yang “masuk akal” untuk melarang pemakaian<br />

jilbab di tingkat universitas, karena lembaga-lembaga pendidikan<br />

itu tidak mengatur perihal seragam sekolah, negara menemukan<br />

dasar bagi pelarangannya dalam peraturan mengenai seragam pelajar<br />

di sekolah tingkat menengah, khususnya yang berada di bawah<br />

pengelolaan Departemen Pendidikan <strong>dan</strong> Kebudayaan.<br />

Permusuhan yang mendalam tersebut tampaknya tidak berlangsung<br />

abadi. Dengan meningkatnya perkembangan intelektualisme<br />

<strong>Islam</strong> baru, seiring dengan diterimanya asas tunggal Pancasila oleh<br />

komunitas Muslim, paham yang meman<strong>dan</strong>g bahwa <strong>Islam</strong> mencerminkan<br />

ancaman terhadap negara mulai menguap pada akhir 1980an<br />

atau awal 1990-an. Sejalan dengan itu, masalah jilbab serta banyak<br />

masalah <strong>Islam</strong> lainnya tidak lagi mengandung bobot yang secara<br />

politis mengancam. 62 Dan sebagian besar karena perubahan situasi<br />

tersebut, negara mengubah kebijakannya mengenai jilbab—sebuah<br />

keputusan yang memuaskan banyak kaum Muslim.<br />

62 Selain dari apa yang sudah dikemukakan di atas, analisis bahwa masalah jilbab<br />

mengandung ancaman politis juga didasarkan kepada kenyataan bahwa, ketika<br />

kebijakan lama ingin diganti, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar <strong>dan</strong> Menengah<br />

antara lain mengkonsultasikan masalah ini kepada ba<strong>dan</strong> inteligen negara (Bakin).<br />

Lihat, “Resmi Berlaku, Penggunaan Seragam Khas di Sekolah,” Kompas, 17 Februari<br />

1991.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!