14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

hanya menyebut dua contoh kasus, “memperlihatkan daya tahan<br />

<strong>dan</strong> keberlanjutannya yang menonjol.” Lebih jauh lagi, “polarisasi<br />

kekuatan antara kelompok sekularis (<strong>dan</strong> sinkretis, karena<br />

kedua orientasi tersebut mendapat dukungan dari banyak basis<br />

sosial yang sama) <strong>dan</strong> kelompok Muslim ortodoks” semacam itu<br />

tampak diperkuat substansi kebenarannya oleh, antara lain, hasil-hasil<br />

pemilihan umum 1955. Dalam pemilihan umum ini,<br />

terlepas dari klaim bahwa sebagaian besar penduduk Indonesia<br />

beragama <strong>Islam</strong>, empat partai politik <strong>Islam</strong> hanya memperoleh<br />

43,5% suara. 35<br />

Polarisasi kekuatan antara ortodoksi <strong>dan</strong> sinkretisme yang terus<br />

berlanjut inilah, yang mengakibatkan terus bertahannya corak<br />

pengelompokan sosio-kultural <strong>dan</strong> politis masyarakat Jawa, yang<br />

juga menginspirasikan Clifford Geertz untuk mengembangkan<br />

konsep aliran. Dalam tulisannya “The Javanese Village,” di mana<br />

ia pertama kali memperkenalkan konsep aliran, Geertz memaparkan<br />

aliran sebagai “suatu partai politik yang dikelilingi oleh satuan<br />

organisasi-organisasi sosial sukarela yang formal maupun tidak<br />

formal berkaitan dengannya... [aliran] adalah pengelompokan organisasi<br />

secara nasional... yang menganut arah <strong>dan</strong> posisi ideologis<br />

yang sama.” Terlepas dari penekanannya pada partai politik sebagai<br />

unsur pokok dalam konsep ini, penting dicatat bahwa “suatu<br />

aliran lebih dari sekadar partai politik, jelas juga lebih dari sekadar<br />

ideologi; ia adalah pola lengkap integrasi sosial,” <strong>dan</strong> ia diintensifikasi<br />

kurang-lebih oleh “oposisi satu ke yang lainnya.” 36<br />

35 Laporan mengenai hasil-hasil pemilihan umum tahun 1955 dapat dibaca dalam<br />

Herbert Feith, The Indonesian Elections of 1955, Ithaca: Modern Indonesian<br />

<strong>Project</strong>, Southeast Asia Program, Cornell University, 1951.<br />

36 Clifford Geertz, “The Javanese Village,” h. 37.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!