14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

reka tidak menghalangi keputusan MPR untuk kembali ke rumusan<br />

awal Pasal 29 UUD 1945—yang menyatakan bahwa negara<br />

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 34 Fakta bahwa proses<br />

amandemen UUD 1945 itu jauh dari mengalami kebuntuan,<br />

khususnya menyangkut isu-isu yang berkaitan dengan hubungan<br />

antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara, merupakan suatu indikasi bahwa stigma<br />

sejarah tentang perdebatan ideologis yang terjadi pada pertengahan<br />

1940-an <strong>dan</strong> akhir 1950-an tidak lagi dapat digunakan<br />

sebagai titik acuan dalam menganalisis partai-partai <strong>Islam</strong> yang<br />

ada di Indonesia pada era pasca-Soeharto.<br />

Sejauh berkaitan dengan ide tentang menempatkan <strong>Islam</strong> dalam<br />

posisi yang tepat di dalam negara, penting pula dicatat bahwa<br />

berbeda dengan perjuangan mereka pada pertengahan 1940an<br />

<strong>dan</strong> 1950-an, partai-partai <strong>Islam</strong> yang ada saat ini tidak mencita-citakan<br />

<strong>Islam</strong> sebagai dasar negara. Berbeda dengan masa<br />

sebelumnya, tidak ada partai <strong>Islam</strong> yang secara terbuka pernah<br />

mengusulkan ide tentang <strong>Islam</strong> sebagai dasar negara. Paling jauh,<br />

seperti telah dikemukakan sebelumnya, aspirasi mereka telah berkurang<br />

atau dimodifikasi hingga menjadi sesuatu yang mirip dengan<br />

menghidupkan kembali Piagam Jakarta. Ditambah dengan<br />

fakta bahwa proses amandemen konstitusi tidak berakhir dengan<br />

kebuntuan, tidak keliru jika dikatakan bahwa situasi politik-keagamaan<br />

jelas telah berubah. Dengan mempertimbangkan hal itu, tidak<br />

ada alasan kuat untuk melihat kelahiran kembali partai-partai<br />

politik <strong>Islam</strong> dari sudut pan<strong>dan</strong>g masa lalu. Mengingat apa yang<br />

telah berkembang selama lima puluh tahun terakhir atau lebih,<br />

transformasi dari legalisme <strong>dan</strong> formalisme politik <strong>Islam</strong> menuju<br />

34 Wawancara dengan Hajriyanto Y. Thohari in Jakarta, 28 Agustus 2002.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!