14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Dengan demikian, relaksasi <strong>dan</strong> liberalisasi politik akibat mundurnya<br />

Soeharto secara tiba-tiba dari tampuk kekuasaan merupakan<br />

faktor utama yang mendorong munculnya kekuatan-kekuatan<br />

politik beserta artikulasi kepentingan mereka masing-masing.<br />

Hampir tanpa a<strong>dan</strong>ya hambatan sosial-budaya, politik <strong>dan</strong> ideologis,<br />

kekuatan-kekuatan politik itu berjalan atas dasar tindakan <strong>dan</strong><br />

tekad mereka sendiri. 27 Karena itu, kemunculan kembali <strong>Islam</strong><br />

politik <strong>dan</strong> dijadikannya <strong>Islam</strong> sebagai ideologi, simbol <strong>dan</strong> platform<br />

partai hanya merupakan fenomena alamiah belaka. 28 Seperti<br />

dikemukakan oleh Nurcholish Madjid, “Kita telah kehilangan kebebasan<br />

kita selama lebih dari tiga puluh tahun. Secara tiba-tiba,<br />

kebebasan kembali ke tangan kita, yang tentu saja membuat kita<br />

gembira. Dari sudut pan<strong>dan</strong>g ini, pendirian partai-partai dalam<br />

jumlah yang besar hanyalah fenomena alamiah semata. Situasi ini<br />

seperti anak-anak yang baru saja memperoleh mainan baru.” 29<br />

Fakta bahwa perkembangan semacam itu menimbulkan keprihatinan<br />

<strong>dan</strong> kekhawatiran—bukan hanya dari kelompok-kelompok<br />

non-Muslim, tetapi juga dari banyak kalangan Muslim—juga<br />

dapat dimengerti. Seperti pada masa lalu (era 1950-an), demokrasi<br />

memberi banyak peluang bagi kaum Muslim untuk menghimpun<br />

<strong>dan</strong> mengartikulasikan kepentingan mereka. Ironisnya,<br />

27 Wawancara dengan mantan Presiden B.J. Habibie di kediamannya di Kakerbeck,<br />

Jerman, 2-4 Juli 2002. Ketika ia ditanya tentang pan<strong>dan</strong>gannya mengenai<br />

munculnya banyak partai politik, ia mengatakan bahwa itu adalah bagian dari<br />

pengalaman demokrasi Indonesia. Untuk penjelasan lengkap mengenai masa pemerintahan<br />

Habibie, lihat Bilveer Singh, Habibie and the Democratisation of Indonesia,<br />

Sydney: Book House, 2001.<br />

28 Lihat, Bahtiar Effendy, “(Re)politisasi <strong>Islam</strong>: Pernahkah <strong>Islam</strong> Berhenti Berpolitik?”<br />

dalam Bahtiar Effendy, (Re)politisasi <strong>Islam</strong>: Pernahkah <strong>Islam</strong> Berhenti Berpolitik,<br />

h. 195-199.<br />

29 Lihat, Republika, 7 Juni 1998.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!