14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Kerangka analisis ini juga bermanfaat untuk memahami alasan-alasan<br />

di balik penegasan tujuan utama kedua <strong>Islam</strong> politik,<br />

yakni agenda yang berkaitan dengan masalah-masalah pemerataan<br />

ekonomi. Di sini diakui, bahwa hubungan politik yang tidak<br />

harmonis antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara telah menghilangkan banyak<br />

peluang ekonomi kaum Muslim. Seperti dinyatakan Deliar Noer,<br />

ini ditandai oleh kegagalan sejumlah sumberdaya penting, dalam<br />

pengertian kebijakan <strong>dan</strong> organisasi, yang dipan<strong>dan</strong>g potensial<br />

bagi penguatan basis ekonomi kaum Muslim. 45<br />

Dalam periode demokrasi liberal, partisipasi para politisi Muslim<br />

yang lebih awal dalam ba<strong>dan</strong>-ba<strong>dan</strong> eksekutif <strong>dan</strong> birokrasi<br />

sangat kuat. Dimulai oleh Natsir <strong>dan</strong> Sukiman yang menduduki<br />

jabatan Per<strong>dan</strong>a Menteri, posisi strategis ini digunakan antara lain<br />

untuk memperkuat politik nasionalisme ekonomi. 46 Selain menasionalisasi<br />

infrastruktur penting semacam De Javasch Bank, 47 yang<br />

beroperasi di bawah Program Darurat Ekonominya Sumitro Djojohadikusumo,<br />

para aktivis politik <strong>Islam</strong> itu, dengan Sjafruddin<br />

Prawiranegara <strong>dan</strong> Jusuf Wibisono sebagai ujung tombaknya, 48<br />

45 Wawancara dengan Deliar Noer di Jakarta, 11 September 1991. Hingga tingkat<br />

tertentu, sudut pan<strong>dan</strong>g ini juga disepakati Halide—gurubesar ekonomi pada<br />

Universitas Hasanuddin, Ujung Pan<strong>dan</strong>g. Sekadar contoh, lihat “Potensi <strong>dan</strong> Permasalahan<br />

Usahawan Muslim,” makalah disampaikan pada pertemuan pertama<br />

kaum intelektual Muslim, Gedung PKBI, Jakarta, 26-28 Desember 1984.<br />

46 Untuk kajian lebih jauh mengenai masalah ini, lihat John O. Sutter, Indonesianisasi:<br />

Politics in a Changing Economy 1940-1955, Ithaca: Southeast Asia Program,<br />

Cornell University, 1959.<br />

47 Sekadar contoh, lihat karangan Sjafruddin Prawiranegara, “Nasionalisasi De<br />

Javasch Bank,” dalam kumpulan tulisannya Ekonomi <strong>dan</strong> Keuangan, Makna Ekonomi<br />

<strong>Islam</strong>: Kumpulan Karangan Terpilih 2, Jakarta: Haji Masagung, 1986, hh. 74-<br />

84.<br />

48 Dikenal sebagai pemimpin Masyumi, keduanya dapat dipan<strong>dan</strong>g sebagai teoretikus<br />

ekonomi Muslim generasi pertama. Ketika De Javasch Bank diubah men-<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!