14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Keadaan ini semua tampaknya dianggap sebagai waktu yang<br />

tidak tepat bagi Soeharto—yang sering mengemukakan bahwa<br />

sebagai seorang prajurit, ia bukanlah orang yang akan lari dari<br />

persoalan (dalam bahasa Jawa disebut tinggal glanggang colong<br />

playu)—untuk mundur. Namun, menyadari kenyataan bahwa<br />

pada akhirnya ia sendiri—ditinggalkan oleh orang-orang kepercayaan<br />

<strong>dan</strong> para pendukungnya yang telah mendukungnya<br />

paling tidak hingga Maret 1998, ketika ia dengan suara bulat<br />

dipilih kembali untuk yang ketujuh kalinya—hal ini memaksa<br />

dirinya untuk mundur. 4<br />

Karena itu, pada hari itu juga, ia menyatakan secara sepihak<br />

pengunduran diri dari jabatan yang telah ia duduki selama lebih dari<br />

tiga dekade. Dengan munculnya “pernyataan sepihak” tersebut—<br />

sebuah ungkapan yang dipilih secara hati-hati yang dengan sengaja<br />

dimaksudkan untuk menghindari hambatan hukum atau konstitu-<br />

nya yang terjadi pada 1966 <strong>dan</strong> 1974, kerusuhan tahun 1998 dapat dipan<strong>dan</strong>g sebagai<br />

kerusuhan terburuk yang terjadi di Indonesia.” Lihat artikelnya, “Chronology of Events<br />

Leading to the Resignation of President Soeharto,” dalam Geoff Forrester & RJ May<br />

(eds.), The Fall of Soeharto, h. 243.<br />

4 Pada siang hari tanggal 18 Mei 1998, Harmoko, dalam kapasitasnya sebagai<br />

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat, disertai dengan<br />

wakil-wakilnya, menyerukan agar Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.<br />

Dua hari kemudian (20 Mei), empat belas menteri, terdiri dari Akbar Tanjung,<br />

AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri Suseno Hadihardjono,<br />

Haryanto Dhanutirto, Justika S. Baharsjah, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi<br />

Bambang Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, Sanyoto Sastrowardoyo,<br />

Sumahadi, Theo L. Sambuaga, <strong>dan</strong> Tanri Abeng menyatakan mundur<br />

dari jabatannya. Untuk paparan mengenai hari-hari terakhir Soeharto, lihat, “Reformasi<br />

Belum Selesai,” Gatra, 30 Mei 1998, terutama h. 24-40. Lihat juga, Ikrar<br />

Nusa Bhakti, “Chronology of Events Leading to the Resignation of President Soeharto,”Geoff<br />

Forrester & RJ May (eds.), The Fall of Soeharto, h. 239-245.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!