14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

tegrasikan dengan kepedulian-kepedulian <strong>dan</strong> cita-cita masyarakat<br />

Indonesia secara keseluruhan. 11 Arah yang ditempuh ini memperlihatkan<br />

pendekatan yang cerdas untuk memastikan penyepaduan<br />

antara keislaman dengan keindonesiaan—dua unsur penting yang<br />

sepanjang perkembangan sosial-politik di Indonesia seringkali diletakkan<br />

dalam posisi yang saling berhadap-hadapan.<br />

Karena itu, generasi baru para intelektual Muslim seperti<br />

Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid, M. Dawam Rahardjo,<br />

Djohan Effendi, Adi Sasono, Ahmad Syafii Maarif, Kuntowijoyo<br />

<strong>dan</strong> M. Amin Rais—untuk menyebut hanya sebagian dari<br />

mereka—tidak menyepakati dikuman<strong>dan</strong>gkannya tujuan-tujuan<br />

sosial-politik <strong>Islam</strong> dalam cara yang formalistik <strong>dan</strong> legalistik.<br />

Sebaliknya, mereka lebih tertarik kepada masalah-masalah yang<br />

memiliki dampak yang lebih nyata bagi kesejahteraan masyarakat<br />

politik Indonesia secara keseluruhan. Sebagaimana tercermin dalam<br />

kandungan umum tulisan-tulisan mereka, jelas bahwa mereka<br />

lebih menitikberatkan perhatian kepada tema-tema yang bercorak<br />

inklusif <strong>dan</strong> obyektif. Lebih dari itu, mereka juga mengemas<br />

agenda sosial-politik mereka dalam bahasa yang dimengerti <strong>dan</strong><br />

didukung oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.<br />

Dilihat dari sudut pan<strong>dan</strong>g khusus ini, dapat disimpulkan bahwa<br />

gagasan-gagasan baldah thayyibah wa rabb ghafûr <strong>dan</strong> al-amr<br />

bî al-ma‘rûf wa al-nahy ‘an al-munkar dalam <strong>Islam</strong> politik di In-<br />

11 Lihat, untuk sekadar contoh, Abdurrahman Wahid, Muslim di Tengah Pergumulan,<br />

Jakarta: Leppenas, 1981; M. Amien Rais (ed.), <strong>Islam</strong> di Indonesia: Suatu Ikhtiar<br />

Mengaca Diri, Jakarta: C.V. Rajawali, 1986; A. Rifa’i Hassan <strong>dan</strong> Amrullah Achmad<br />

(eds.), Perspektif <strong>Islam</strong> dalam Pembangunan Bangsa, Yogyakarta: PLP2M, 1984;<br />

Masyhur Amin (ed.), Teologi Pembangunan: Paradigma Baru Pemikiran <strong>Islam</strong>, Yogyakarta:<br />

LKPSM NU DIY, 1989; Nurcholish Madjid, <strong>Islam</strong> Doktrin <strong>dan</strong> Peradaban:<br />

Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, <strong>dan</strong> Keindonesiaan,<br />

Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!