14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

dirikan negara yang didasarkan atas <strong>Islam</strong>, beberapa wilayah yang<br />

penduduknya bukan Muslim, seperti Maluku, Bali, Flores, Timor,<br />

Kepulauan Kai, <strong>dan</strong> Sulawesi, akan melepaskan diri. Dan Irian<br />

Barat, yang belum menjadi bagian dari wilayah Indonesia, akan<br />

tidak mau menjadi bagian dari Republik.” 134<br />

Yang terutama jengkel terhadap pidato Soekarno itu adalah<br />

kelompok <strong>Islam</strong>. Mereka menganggap, langkah itu tidak demokratis<br />

<strong>dan</strong> tidak konstitusional. Dalam pan<strong>dan</strong>gan mereka, Soekarno<br />

“telah melampaui batas-batas konstitusionalnya, bahwa pidatonya<br />

itu telah menyebarkan bibit-bibit separatisme, <strong>dan</strong> itu<br />

memperlihatkan pemihakan kepala negara kepada kelompok-kelompok<br />

yang menentang ideologi <strong>Islam</strong>.” 135 Dengan kata lain,<br />

“...Presiden Soekarno, sebagai pembela sejati Pancasila... tampil<br />

sebagai jurubicara satu kelompok yang tengah menghimpun dukungan,<br />

<strong>dan</strong> tidak memposisikan diri sebagai kepala negara yang<br />

tidak berpihak.” 136<br />

Sementara itu, kalangan PNI mendukung pidato Soekarno. Mereka<br />

menganggap, langkah Presiden Soekarno itu didasarkan kepada<br />

“hak prerogatifnya sebagai seorang pemimpin revolusi, pemberi arah<br />

bagi seluruh rakyat, juga sebagai kepala negara yang konstitusional.” 137<br />

Dalam pan<strong>dan</strong>gan mereka, pidato di atas seharusnya dilihat sebagai<br />

upaya untuk memelihara persatuan Indonesia, untuk mencegah upaya<br />

134 Antara, 29 Januari 1953. Dikutip dari Herbert Feith, The Decline of Constitutional<br />

<strong>Democracy</strong> in Indonesia, h. 281. Lihat juga Deliar Noer, Partai <strong>Islam</strong> di Pentas<br />

Nasional, hh. 264-265.<br />

135 Herbert Feith, The Decline of Constitutional <strong>Democracy</strong> in Indonesia, hh. 281-<br />

282.<br />

136 Herbert Feith, “Dynamics of Guided <strong>Democracy</strong>,” Ruth McVey (ed.), Indonesia,<br />

New Haven: Southeast Asia Sindies, Yale University, by arrangement with Human<br />

Relations Area Files Press, 1963, h. 317.<br />

137 Herbert Feith, The Decline of Constitutional <strong>Democracy</strong> in Indonesia, h. 282.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!