14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Terlepas dari kenyataan bahwa SDSB ditentang keras baik<br />

oleh kalangan Muslim maupun Kristen, tidak ada indikasi bahwa<br />

negara akan mundur <strong>dan</strong> menghapuskannya. Kenyataan bahwa<br />

SDSB membawa pengaruh sosial-ekonomi yang merusak hanya<br />

ditanggapi upaya-upaya retoris negara untuk mengurangi pengaruh<br />

negatif SDSB. Sebaliknya, pada saat-saat tertentu negara<br />

bahkan mengizinkan sembilan seri undian tambahan (pada pertengahan<br />

1991) 84 <strong>dan</strong> memperbarui izin operasi SDSB untuk jangka<br />

waktu tiga tahun (pada September 1993), tidak—sebagaimana<br />

sebelumnya—satu tahun. 85<br />

Keengganan negara untuk mencabut izin operasi SDSB pada<br />

dasarnya dapat dinisbatkan kepada kenyataan bahwa ba<strong>dan</strong> undian<br />

ini merupakan mesin penghasil uang yang sangat efektif.<br />

Menurut sebuah perkiraan, SDSB (yang normalnya diadakan seminggu<br />

sekali) mampu mengumpulkan uang sebanyak 23 milyar<br />

rupiah pada satu waktu. 86<br />

Namun demikian, sikap yang didorong melulu oleh pertimbangan-pertimbangan<br />

ekonomi ini tak dapat dipertahankan terusmenerus.<br />

Pada akhir 1993, dengan berat hati negara setuju untuk<br />

mengakhiri operasi “sumbangan <strong>dan</strong>a sosial berhadiah” ini. Mengingat<br />

sejarah panjang penentangan <strong>dan</strong> penolakan kaum Muslim<br />

terhadap SDSB, dapatlah dikatakan bahwa apa yang akhirnya<br />

dapat mengubah hati <strong>dan</strong> pikiran negara tentang SDSB adalah<br />

kombinasi berbagai faktor. Mungkin yang paling penting adalah<br />

Magnis Suseno juga menyuarakan penolakan mereka terhadap SDSB. Lihat, “SDSB<br />

Netral: Bisa Buruk, Bisa Baik?” Tempo, 23 November 1991, h. 36.<br />

84 Lihat, “Agar Munyuk tak Tertawa,” Tempo, 10 Agustus 1991, h. 23.<br />

85 Lihat, “Akhir ‘Tunjangan’ Rabu Malam,” Tempo, 4 Desember 1993, h. 39.<br />

86 Lihat, “Ketembak Sekali, Rugi,” Tempo, 10 Agustus, 1991, h. 22. Lihat juga,<br />

“Religious Lottery,” Far Eastern Economic Review, 21 November 1991, h. 24.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!