14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

aktivisme baru ini dapat dikategorikan berkisar pada tiga wilayah<br />

penting berikut: (1) pembaruan teologis/religius; (2) reformasi<br />

politik/birokrasi; <strong>dan</strong> (3) transformasi sosial. 3<br />

Terlepas dari kenyataan bahwa ketiga bi<strong>dan</strong>g pembaruan tersebut<br />

beroperasi dalam wilayah sosial yang berbeda, namun ketiganya<br />

telah dikombinasikan dalam suatu seruan yang meng-gugah<br />

dalam rangka artikulasi gagasan-gagasan <strong>dan</strong> praktik-praktik politik<br />

<strong>Islam</strong> baru. Berdasarkan perspektif tersebut, bab V akan menelusuri<br />

berbagai implikasi intelektualisme <strong>Islam</strong> baru ini dalam<br />

upaya mengembangkan rekonsiliasi politik antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara.<br />

Lebih khusus lagi, bab itu akan melihat sejauh mana gagasan-gagasan<br />

<strong>dan</strong> praktik-praktik baru tersebut memiliki kontribusi<br />

terhadap pembentukan sebuah model politik <strong>Islam</strong> yang baru <strong>dan</strong><br />

secara kontekstual kukuh, khususnya dalam hal konstruk, tujuantujuan<br />

<strong>dan</strong> pendekatan-pendekatan taktisnya. Khusus mengenai<br />

perkara yang terakhir, yakni soal pendekatan politik <strong>Islam</strong>, akan<br />

didiskusikan dalam bab VI.<br />

Akhirnya, penilaian terhadap dinamika intelektualisme <strong>Islam</strong><br />

baru ini akan disajikan dalam bab VII. Bab ini difokuskan untuk<br />

melihat keuntungan-keuntungan (sumber-sumber) <strong>dan</strong> kerugiankerugian<br />

(hambatan-hambatan) dari setiap aliran intelektualisme<br />

baru ini, baik secara sosial maupun politis. Analisis ini sangat<br />

penting karena akan (1) mengukur, secara kualitatif, kelangsungan<br />

setiap aliran intelektual itu di masa depan; <strong>dan</strong>, (2) mengingat<br />

berbagai perbedaan di antara ketiganya, berspekulasi sekitar wila-<br />

3 Saya berhutang budi kepada M. Dawam Rahardjo yang menunjukkan kepada<br />

saya ketiga wilayah intelektualisme <strong>Islam</strong> baru ini. Wawancara dengan M. Dawam<br />

Rahardjo di Jakarta, 20 Agustus 1991. Untuk perbandingan yang bermanfaat, lihat<br />

Djohan Effendi <strong>dan</strong> Ismed Natsir (eds.), Pergolakan Pemikiran <strong>Islam</strong>: Catatan Harian<br />

Ahmad Wahib, Jakarta: LP3ES, 1981, hh. 172-174.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!