14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

lisme-legal kepada substansialisme, atau dari politik eksklusifisme<br />

kepada inklusivisme.<br />

intelektual Baru:<br />

MelaMpaui partai <strong>dan</strong> parleMen<br />

Pendekatan politik <strong>Islam</strong> dewasa ini, seperti yang belakangan<br />

dikembangkan oleh generasi baru kaum intelektual <strong>dan</strong> aktivis<br />

Muslim, cenderung semakin inklusif atau integratif. Watak inklusif<br />

atau integratif pendekatan tersebut khususnya tampak dalam<br />

(1) cara para pemikir <strong>dan</strong> aktivis <strong>Islam</strong> politik sekarang mengekspresikan<br />

gagasan sosial-politik mereka; <strong>dan</strong> (2) bagai-mana mereka<br />

berupaya merealisasikan tujuan-tujuan sosial-politik <strong>Islam</strong>.<br />

Sejak 1970-an, dalam satu penampilan yang cukup fenomenal<br />

saat itu, para perintis intelektualisme <strong>Islam</strong> baru berusaha merumuskan<br />

aspirasi-aspirasi politik <strong>Islam</strong> dalam arah yang kurang subyektif<br />

<strong>dan</strong> ideologis. Sejalan dengan usaha-usaha yang tak kenal<br />

lelah dari generasi intelektual Muslim saat itu untuk mendefinisikan<br />

kembali tujuan-tujuan sosial-politik <strong>Islam</strong>, agenda “kelompok<br />

<strong>Islam</strong>” itu kini diartikulasikan dalam gaya yang lebih inklusif <strong>dan</strong><br />

pragmatis. Sehubungan dengan itu, aspirasi-aspirasi politik <strong>Islam</strong><br />

dirancang sedemikian rupa sehingga mereka tidak harus berbenturan<br />

dengan masyarakat Indonesia en masse. Pada gilirannya, ini<br />

diharapkan dapat menjamin hubungan yang relatif mudah antara<br />

keislaman <strong>dan</strong> keindonesiaan.<br />

Sejauh tulisan-tulisan mereka diteliti secara cermat, tampak<br />

jelas bahwa tokoh-tokoh intelektualisme <strong>Islam</strong> baru tengah mendefinisikan<br />

kembali tujuan-tujuan sosial-politik <strong>Islam</strong> belakangan<br />

ini. Oleh mereka, tujuan-tujuan itu mulai disintesiskan <strong>dan</strong> diin-<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!