14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Kedua faktor tersebut (yaitu “ketepatan historis” berlangsungnya<br />

langkah-langkah akomodasi <strong>dan</strong> melemahnya cengkeraman<br />

kekuasaan Soeharto atas kelompok militer) memang membuat<br />

kesahihan analisis di atas cukup logis. Namun demikian, meman<strong>dan</strong>g<br />

melemahnya pengaruh Soeharto atas kelompok militer sebagai<br />

katalis atau sebab bagi munculnya sikap akomodatif negara<br />

terhadap <strong>Islam</strong> bukannya tidak memiliki kelemahan mendasar.<br />

Pertama, jelas bahwa analisis di atas terutama memusatkan<br />

perhatian pada konflik di kalangan para dedengkot (leviathans)<br />

politik Indonesia (yakni Soeharto <strong>dan</strong> para pejabat militer senior).<br />

Dengan demikian, analisis itu cenderung mengabaikan dimensi<br />

persoalan yang lebih luas. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya,<br />

upaya-upaya akomodatif negara dipan<strong>dan</strong>g sebagai sebuah proyek<br />

pemberian kompensasi (countervailing project), bukan suatu keharusan<br />

politik yang didorong oleh alasan-alasan sosiologis untuk<br />

menanggapi perkembangan dinamika masyarakat negeri ini. Karena<br />

itu, bisa dipahami jika analisis itu tidak mempertimbangkan<br />

faktor-faktor kemasyarakatan yang mungkin berperan sebagai determinan<br />

potensial bagi langkah-langkah akomodatif negara terhadap<br />

<strong>Islam</strong> dewasa ini.<br />

Kedua, penting dicatat bahwa krisis semacam itu bukan hal<br />

yang baru bagi Soeharto. Sebagaimana sudah dicatat oleh beberapa<br />

pengamat, selama dua setengah dekade kekuasaan Soeharto,<br />

ada sejumlah peristiwa serupa (meskipun derajat intensitasnya<br />

bervariasi), yang bertujuan—secara langsung atau tidak—menjatuhkan<br />

kepemimpinannya. 110 Pada 1960-an, tidak lama setelah<br />

110 Untuk kupasan lebih mendalam, lihat, sekadar contoh, David Jenkins, Suharto<br />

and His Generals: Indonesian Military Politics 1975-1983, Ithaca: Monograph<br />

Series, Publication No. 64, Cornell Modern Indonesian <strong>Project</strong>, Southeast<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!