14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

keduanya punya penafsiran yang jauh berbeda atas ajaran-ajaran<br />

<strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> kesesuaiannya dengan kehidupan modern—demikianlah,<br />

bagi sebagian, ajaran-ajaran itu harus lebih ditafsirkan kembali<br />

melampaui hanya makna tekstualnya—<strong>dan</strong> aplikasinya dalam<br />

kehidupan nyata.<br />

Pada ujung satu spektrum, beberapa kalangan Muslim<br />

beranggapan bahwa <strong>Islam</strong> harus menjadi dasar negara; bahwa<br />

Syarî‘ah harus diterima sebagai konstitusi negara; bahwa kedaulatan<br />

politik ada di tangan Tuhan; bahwa gagasan tentang negara-bangsa<br />

(nation-state) bertentangan dengan konsep ummah (komunitas<br />

<strong>Islam</strong>) yang tidak mengenal batas-batas politik atau kedaerahan;<br />

<strong>dan</strong> bahwa, sementara mengakui prinsip syûrâ (musyawarah), aplikasi<br />

prinsip itu berbeda dengan gagasan demokrasi yang dikenal<br />

dalam diskursus politik modern dewasa ini. 28 Dengan kata lain, dalam<br />

konteks pan<strong>dan</strong>gan semacam ini, sistem politik modern—di<br />

mana banyak negara <strong>Islam</strong> yang baru merdeka telah mendasarkan<br />

bangunan politiknya—diletakkan dalam posisi yang berlawanan<br />

dengan ajaran-ajaran <strong>Islam</strong>.<br />

Pada ujung spektrum yang lain, beberapa kalangan Muslim<br />

lainnya berpendapat bahwa <strong>Islam</strong> “tidak mengemukakan suatu<br />

pola baku tentang teori negara [atau sistem politik] yang harus<br />

dijalankan oleh ummah.” 29 Dalam kata-kata Muhammad ‘Imâra,<br />

seorang pemikir Muslim Mesir,<br />

28 Di antara mereka yang termasuk ke dalam kategori pendukung alur pemikiran<br />

semacam ini adalah pemikir Mesir Rasyîd Ridhâ <strong>dan</strong> Sayyid Quthb, <strong>dan</strong> pemikir<br />

Pakistan Abû al-A‘lâ al-Mawdûdî <strong>dan</strong> ‘Alî al-Nadvî. Untuk uraian lebih lanjut,<br />

lihat James P. Piscatori, <strong>Islam</strong> in a World of Nation States; <strong>dan</strong> Erwin I.J. Rosenthal,<br />

<strong>Islam</strong> in the Modern National State.<br />

29 Ahmad Syafii Maarif, “<strong>Islam</strong> as the Basis of State: A Study of the <strong>Islam</strong>ic Political<br />

Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia,” diser-<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!