14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

kali di berbagai kota besar di Jawa, <strong>dan</strong> menolak kerjasama lebih jauh<br />

dengan pemerintah dalam kerangka parlemen. 20<br />

Lebih jauh, Tjokroaminoto juga menerbitkan sebuah pernyataan<br />

yang menandaskan bahwa “jika pemerintah [kolonial] tidak segera<br />

melakukan pembaruan-pembaruan sosial yang besar, maka SI akan<br />

melakukannya dengan caranya sendiri.” 21 Terlepas dari itu, faksi<br />

Marxis dalam organisasi ini tetap saja masih jauh dari terpuaskan.<br />

Mereka berkali-kali menyampaikan kritik keras kepada pengurus<br />

pusat yang mereka anggap kurang revolusioner <strong>dan</strong> hanya hendak<br />

menentang “kapitalisme yang berdosa.” 22<br />

Yang lebih memperparah konflik di atas adalah perbedaan sudut<br />

pan<strong>dan</strong>g mengenai landasan teologis-ideologis masing-masing<br />

faksi. Tiga serangkai Tjokroaminoto, Agus Salim <strong>dan</strong> Abdoel Moeis<br />

tegas menyatakan bahwa <strong>Islam</strong> adalah ideologi partai itu, <strong>dan</strong> mereka<br />

menggerakkan partai itu sejalan dengan gerakan Pan <strong>Islam</strong>isme<br />

di Timur Tengah. Sebaliknya, Semaun <strong>dan</strong> Darsono “lebih menghendaki<br />

disingkirkannya agama dari politik praktis,” seraya mengorientasikan<br />

diri mereka serta seluruh tindakan mereka kepada prinsipprinsip<br />

Marxis. 23<br />

Kegagalan dalam menjembatani berbagai perbedaan ini, terutama<br />

dalam hal watak sosialistik <strong>dan</strong> revolusioner SI, mengakibatkan<br />

perpecahan dalam organisasi tersebut. Karena kalah dalam<br />

20 Bernard H.M. Vlekke, Nusantara, hh. 355-356.<br />

21 George Mc.T. Kahin, Nationalism and Revolution in Indonesia, h. 73.<br />

22 George Mc.T. Kahin, Nationalism and Revolution in Indonesia, h. 72-72; Fred<br />

R. von der Mehden, “lslam and the Rise of Nationalism in Indonesia,” hh. 108-111,<br />

129-130, 150-155; Bernard H.M. Vlekke, Nusantara, h. 359.<br />

23 Fred R. von der Mehden, “lslam and the Rise of Nationalism in Indonesia,”<br />

hh. 139-156.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!