14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

untuk, secara de jure, menjadi propinsi yang otonom dengan<br />

Daud Beureueh sebagai gubernurnya.” 124<br />

Pada 1950-an, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat<br />

untuk mengembalikan status otonomi Aceh. Kekuasaan pemerintah<br />

pusat yang makin meningkat, khususnya menyusul pengakuan<br />

Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia, mendorong<br />

negara untuk menyerukan “kampanye menentang dijadikannya<br />

Aceh sebagai propinsi yang terpisah.” 125 Hal ini segera “mengakhiri<br />

hubungan baik yang telah berlangsung antara Pemerintah Pusat dengan<br />

para pemimpin Aceh,” <strong>dan</strong> akhirnya “mendorong rakyat Aceh<br />

untuk memberontak.” 126 Dengan kata lain, hubungan politik antara<br />

pusat (Jakarta) <strong>dan</strong> daerah (Aceh) baru menjadi bermasalah<br />

ketika keberadaan otonomi regional di Aceh terancam. 127<br />

Pada 1953, Daud Beureueh memimpin gerakan DI di Aceh—<br />

suatu perlawanan yang menandai upaya pemisahan wilayah di<br />

ujung utara pulau Sumatera itu dari Republik Indonesia. Beberapa<br />

tahun setelah kontak senjata terjadi, Jakarta menyadari bahwa<br />

solusi yang bersifat militer tidak mungkin berhasil mengakhiri<br />

pemberontakan rakyat Aceh. Upaya-upaya negosiasi kemudian<br />

dilakukan untuk mengakhiri konflik tersebut. Pada akhir 1950an,<br />

Aceh “diakui sebagai daerah istimewa yang otonom terutama<br />

dalam masalah-masalah keagamaan, perkara-perkara adat <strong>dan</strong> pen-<br />

124 B.J. Boland, The Struggle of <strong>Islam</strong> in Modern Indonesia, h. 72.<br />

125 B.J. Boland, The Struggle of <strong>Islam</strong> in Modern Indonesia, h. 72.<br />

126 Nazaruddin Sjamsuddin, The Republican Revolt, h. 2.<br />

127 Untuk paparan yang lebih lengkap mengenai garis argumentasi ini, lihat Eric<br />

Eugene Morris, “<strong>Islam</strong> and Polilics in Aceh. A Study of Center-Periphery Relations<br />

in Indonesia,” terutama hh. 1-18.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!