14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

karno maupun Presiden Soeharto meman<strong>dan</strong>g partai-partai politik<br />

yang berlandaskan <strong>Islam</strong> sebagai kekuatan-kekuatan pesaing potensial<br />

yang dapat merobohkan landasan negara yang nasionalis.<br />

Terutama karena alasan ini, sepanjang lebih dari empat dekade,<br />

kedua pemerintahan di atas keras berupaya untuk melemahkan<br />

<strong>dan</strong> “menjinakkan” partai-partai <strong>Islam</strong>. Akibatnya, tidak saja para<br />

pemimpin <strong>dan</strong> aktivis <strong>Islam</strong> politik gagal menjadikan <strong>Islam</strong> sebagai<br />

dasar ideologi <strong>dan</strong> agama negara pada 1945 (menjelang Indonesia<br />

merdeka) <strong>dan</strong> lagi pada akhir 1950-an (dalam perdebatanperdebatan<br />

Majelis Konstituante mengenai masa depan konstitusi<br />

Indonesia), tetapi mereka juga mendapatkan diri mereka berkalikali<br />

disebut “kelompok minoritas” atau “kelompok luar”. 3 Pendek<br />

kata, seperti telah dikemukakan para pengamat lain, <strong>Islam</strong> politik<br />

telah berhasil dikalahkan—baik secara konstitusional, fisik, birokratis,<br />

lewat pemilihan umum maupun secara simbolik. 4 Yang lebih<br />

menyedihkan lagi, <strong>Islam</strong> politik seringkali menjadi sasaran tembak<br />

ketidakpercayaan, dicurigai menentang ideologi negara Pancasila. 5<br />

Sementara itu, pada sisi lainnya, kaum Muslim yang aktif secara<br />

politik juga meman<strong>dan</strong>g negara dengan mata curiga. Terle-<br />

3 Lihat Ruth McVey, “Faith as the Outsider: <strong>Islam</strong> in Indonesian Politics,” James<br />

Piscatori (ed.), <strong>Islam</strong> in the Political Process, hh. 199-225; W.F. Wertheim, “Indonesian<br />

Moslems Under Sukarno and Suharto: Majority with Minority Mentality,” Studies on<br />

Indonesian <strong>Islam</strong>, Townsville: Occasional Paper No. 19, Centre for Southeast Asian<br />

Studies, James Cook University of North Queensland, 1986.<br />

4 Untuk paparan ringkas mengenai kekalahan politik <strong>Islam</strong>, lihat Donald K.<br />

Emmerson, “<strong>Islam</strong> and Regime in Indonesia: Who’s Coopting Whom?” makalah<br />

disampaikan dalam pertemuan tahunan American Political Science Association,<br />

Atlanta, Georgia, AS, 31 Agustus 1989.<br />

5 Diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945, terdiri dari lima sila:<br />

(1) Ketuhanan yang Mahaesa; (2) Kemanusiaan yang adil <strong>dan</strong> beradab; (3) Persatuan<br />

Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan<br />

perwakilan; <strong>dan</strong> (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!