14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

lam dijadikan ideologi negara berdasarkan argumen-argumen mengenai<br />

(1) watak holistik <strong>Islam</strong>, (2) keunggulan <strong>Islam</strong> atas semua<br />

ideologi dunia lain, <strong>dan</strong> (3) kenyataan bahwa <strong>Islam</strong> dipeluk oleh<br />

mayoritas warga negara Indonesia. 149<br />

Dipimpin Mohammad Natsir, Kasman Singodimedjo, Zaenal<br />

Abidin, Isa Anshari, K.H. Masjkur, mereka kokoh mempertahankan<br />

watak <strong>Islam</strong> yang holistik. Mereka percaya bahwa <strong>Islam</strong><br />

mengatur setiap aspek kehidupan. Menurut mereka, negara—<br />

yang pada dasarnya merupakan sebuah organisasi yang meliputi<br />

seluruh masyarakat <strong>dan</strong> lembaga, yang memiliki kekuasaan untuk<br />

membuat <strong>dan</strong> menerapkan aturan-aturan yang mengikat—<br />

tidak bisa lain kecuali mendasarkan diri kepada prinsip-prinsip<br />

ilahiah.<br />

Berdasarkan pan<strong>dan</strong>gan-pan<strong>dan</strong>gan teologis-ideologis tersebut,<br />

mereka meman<strong>dan</strong>g bahwa Pancasila pada dasarnya adalah<br />

ideologi sekular (ladiniyah), tanpa sumber keagamaan yang pasti.<br />

Walaupun sila pertamanya mengakui pentingnya kepercayaan<br />

kepada satu Tuhan, perumusannya pada dasarnya lebih didasarkan<br />

kepada keharusan sosiologis <strong>dan</strong> bukan keilahiahan Tuhan.<br />

Dengan kata lain, hal itu merupakan konsepsi mengenai Tuhan<br />

yang dibuat oleh manusia <strong>dan</strong> dapat berubah sewaktu-waktu tergantung<br />

situasi. Pendeknya, dalam pan<strong>dan</strong>gan mereka, Pancasila<br />

itu netral <strong>dan</strong> tanpa warna, <strong>dan</strong> kelima silanya tidak saling ber-<br />

149 Seluruh partai politik <strong>Islam</strong>, seperti Masyumi, NU, PSII, <strong>dan</strong> Perti, menyuarakan<br />

gagasan negara <strong>Islam</strong> yang ditandai oleh penerimaan <strong>Islam</strong> sebagai dasar ideologi<br />

negara. Terlepas dari itu, mereka berbeda satu sama lain dalam hal tingkat <strong>dan</strong><br />

intensitasnya. Ketika membandingkan sikap politik Masyumi <strong>dan</strong> NU, beberapa<br />

pengamat menyatakan bahwa yang pertama lebih intens dibandingkan yang kedua.<br />

Lihat Daniel S. Lev, The Transition to Guided <strong>Democracy</strong>, lthaca: Modern Indonesian<br />

<strong>Project</strong>, Southeast Asia Program, Cornell University, 1966, hh. 123-132.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!