14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

alasan bagi munculnya kembali politik aliran itu pada dasarnya bersifat<br />

keagamaan. Fakta bahwa PPP—segera setelah pelaksanaan Si<strong>dan</strong>g<br />

Istimewa MPR pada 1998—memutuskan untuk mengganti Pancasila<br />

dengan <strong>Islam</strong> sebagai asas partai <strong>dan</strong> mengganti bintang dengan<br />

ka’bah sebagai simbol partai, membenarkan argumen ini semata.<br />

Kenyataan bahwa <strong>Islam</strong> telah digunakan sebagai simbol <strong>dan</strong><br />

platform partai mungkin telah mengurangi tingkat penerimaan<br />

partai-partai <strong>Islam</strong> di mata publik. Kinerja buruk 18 partai <strong>Islam</strong><br />

(minus PKB <strong>dan</strong> PAN), yang hanya meraih 17,8% suara<br />

pada pemilu 1999, antara lain dapat dikaitkan dengan penggunaan<br />

<strong>Islam</strong> sebagai ideologi <strong>dan</strong> platform partai. Namun, keliru<br />

jika dikatakan bahwa buruknya kinerja partai-partai <strong>Islam</strong><br />

hanya disebabkan mereka menggunakan <strong>Islam</strong> sebagai bendera<br />

politik mereka. Apabila substansi atau program partai memang<br />

merupakan faktor penting dalam pemilu 1999 dibandingkan dengan<br />

pemilu 1955, maka ada kesulitan besar untuk melihat kemenangan<br />

PDIP dari perspektif semacam itu. Secara akademik,<br />

tidak ada satu pun upaya untuk mengaitkan perolehan suara<br />

PDIP sebesar 33,7% (153 kursi) dengan substansi atau program<br />

partai. Sebaliknya, banyak kalangan berpan<strong>dan</strong>gan bahwa perlakuan<br />

buruk rezim Orde Baru terhadap PDI (sebelum kemudian<br />

berubah menjadi PDIP) <strong>dan</strong> fakta bahwa partai ini dipimpin<br />

oleh anak perempuan Soekarno, merupakan faktor utama keberhasilan<br />

partai tersebut.<br />

Berdasarkan alur argumen ini, tidak keliru jika dikatakan<br />

bahwa masyarakat pada dasarnya tidak meman<strong>dan</strong>g pemilu 1999<br />

dari sudut substansi atau program partai. Mereka lebih meman<strong>dan</strong>gnya<br />

sebagai “suara protes” terhadap Orde Baru yang saat itu<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!