14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

NU, dengan jumlah anggotanya yang bahkan lebih besar lagi di<br />

wilayah-wilayah pedesaan]—akan memperoleh 80% suara.” 104<br />

Perkiraan Sjahrir itu bukan tanpa alasan. Besarnya jumlah pemilih<br />

Masyumi antara 1946 <strong>dan</strong> 1951 sangat nyata. Dalam hal<br />

ini, Herbert Feith memberi kesaksian, bahwa “dalam pemilihan<br />

umum tingkat regional yang diselenggarakan di beberapa wilayah<br />

di Jawa pada 1946, <strong>dan</strong> dalam pemilihan umum yang diamati secara<br />

teliti di wilayah tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta pada<br />

1951, Masyumi memperoleh mayoritas mutlak suara atau paling<br />

tidak lebih banyak dibanding kontestan lain mana pun.” Karenanya,<br />

“Masyumi pada umumnya diharapkan tampil sebagai partai<br />

terkuat dalam pemilihan umum tingkat nasional,...” 105<br />

Untuk memberi gambaran lebih jauh mengenai posisi politik<br />

kelompok <strong>Islam</strong> yang semakin kuat pada masa pascarevolusi<br />

ini, beberapa catatan historis berikut relevan dikemukakan di<br />

sini. Pertama, pada Agustus 1950, aktivitas partai-partai politik<br />

di Indonesia telah mengalami penyegaran kembali <strong>dan</strong> “giat setelah<br />

masa adem-ayem pada 1949.” Dalam parlemen yang baru dibentuk<br />

dengan jumlah keseluruhan anggota 236 orang, Masyumi<br />

tampil sebagai partai terbesar dengan menduduki 49 kursi. Namun<br />

demikian, karena a<strong>dan</strong>ya banyak partai, organisasi, <strong>dan</strong> asosiasi<br />

yang diwakili dalam parlemen (tidak kurang dari 22), bersama<br />

104 W.F. Wertheim, “<strong>Islam</strong> Before and After the Election,” Oey Hong Lee (ed.),<br />

Indonesia After the 1971 Elections, London and Kuala Lumpur: Hull Monograph Series<br />

No. 5, Oxford University Press, 1974, h. 94. Lihat juga tulisannya, “Indonesian<br />

Moslems Under Sukarno and Suharto: Majority with Minority Mentality,” Studies<br />

on Indonesian <strong>Islam</strong>, Townsville: Occasional Paper No. 19, Centre for Southeast Asian<br />

Studies, James Cook University of North Queensland, 1986, h. 15.<br />

105 Herbert Feith, The Decline of Constitutional <strong>Democracy</strong> in Indonesia, hh. 274-<br />

275.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!