14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

cara-cara yang tidak konstitusional, saya akan menghukum mereka—<br />

tidak peduli apakah mereka itu politisi atau jenderal. 107<br />

Seluruh keadaan tersebut merupakan pesan yang jelas mengenai<br />

terdapatnya batu penghalang yang harus dihadapi Soeharto<br />

jika ia ingin (<strong>dan</strong> pada kenyataannya memang demikian)<br />

tetap menjadi presiden untuk keenamkalinya pada 1993. Pembangkangan<br />

kelompok militer secara diam-diam terhadap kepemimpinannya<br />

tidak saja menimbulkan keragu-raguan serius menyangkut<br />

dukungan tradisional mereka terhadap Soeharto, tetapi<br />

juga menimbulkan kesan bahwa mereka sendiri mungkin saja<br />

merupakan ancaman potensial bagi keinginannya untuk menjadi<br />

presiden kembali. Terutama disebabkan alasan itu, muncul argumen,<br />

“presiden [tidak hanya] melakukan manuver guna merangkul<br />

kembali kelompok militer dengan cara menempatkan orangorang<br />

yang mempunyai hubungan dekat dengan mereka <strong>dan</strong> para<br />

mantan aju<strong>dan</strong>nya dalam posisi-posisi kunci,” [tetapi juga] “merangkul<br />

musuh-musuh lama, gerakan politik <strong>Islam</strong> Indonesia, dengan<br />

tujuan yang jelas untuk mengimbangi melemahnya dukungan<br />

kelompok militer terhadapnya.” 108 Untuk melengkapi sudut<br />

pan<strong>dan</strong>g itu, banyak orang yang juga meman<strong>dan</strong>g kepergian Presiden<br />

Soeharto untuk menunaikan ibadah haji (bersama anggota<br />

keluarganya) ke Mekkah pada 1991 sebagai “Haji politis,” sebuah<br />

pan<strong>dan</strong>gan yang menjengkelkan banyak Muslim. 109<br />

107 Lihat, “Succession Scenarios,” Far Eastern Economic Review, 28 September<br />

1989, h. 31.<br />

108 R. William Liddle, “Indonesia’s Threefold Crisis,” h. 62.<br />

109 Untuk paparan yang lebih lengkap, lihat, “Sujud Syukur, Semoga Mabrur,”<br />

Tempo, 6 Juli 1991, hh. 26-27. Lihat juga, M. Dawam Rahardjo, “Mandito,” Tempo,<br />

6 Juli 1991, h. 36.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!