14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

lâm ‘alaykum dengan ucapan-ucapan selamat lokal seperti selamat<br />

pagi/siang/malam. 59<br />

Namun demikian, Abdurrahman Wahid juga menyatakan perlunya<br />

hal ini dilakukan secara hati-hati. Dalam pan<strong>dan</strong>gannya, dalam<br />

proses pribumisasi, pencampuran antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> kebudayaan<br />

lokal harus benar-benar dikontrol sedemikian rupa sehingga yang<br />

pribumi tidak merusak ciri khas <strong>Islam</strong>. Terlepas dari kenyataan<br />

bahwa <strong>Islam</strong> harus dipahami secara kontekstual, bagaimana pun<br />

ciri-ciri <strong>Islam</strong> yang pokok harus dipertahankan dalam bentuknya<br />

yang asli (misalnya, membaca al-Qur’ân ketika menjalankan praktik-praktik<br />

ritual, seperti sembahyang, harus tetap dalam bentuk<br />

bahasa Arabnya). 60<br />

Ketika menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan pribumisasi<br />

<strong>Islam</strong>, ia menulis:<br />

Pribumisasi <strong>Islam</strong> bukanlah “Jawanisasi” atau sinkretisme, sebab pribumisasi<br />

<strong>Islam</strong> hanya mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan lokal<br />

[Indonesia] di dalam merumuskan hukum-hukum agama, tanpa<br />

merubah hukum itu sendiri. Juga bukan meninggalkan norma-norma<br />

[keagamaan] demi budaya, tetapi agar norma-norma itu menampung<br />

kebutuhan-kebutuhan dari budaya dengan mempergunakan peluang<br />

yang disediakan oleh variasi pemahaman nash [al-Qur’ân], ... . 61<br />

Untuk lebih memperjelas apa yang dimaksudkannya dengan<br />

konsep itu, ia menggambarkan <strong>Islam</strong> sebagai suatu sungai besar<br />

<strong>dan</strong> kekhasan-kekhasan sosio-kultural Indonesia sebagai anak su-<br />

59 Lihat, “Merelevansikan bukannya Menghilangkan Salam,” Amanah, No. 22,<br />

8-21 Mei 1987.<br />

60 Abdurrahman Wahid, “Pribumisasi <strong>Islam</strong>,” hh. 82-83.<br />

61 Abdurrahman Wahid, “Pribumisasi <strong>Islam</strong>,” h. 83.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!