14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Untuk itu, bagi kalangan yang berpendapat demikian, sepanjang<br />

negara berpegang kepada prinsip-prinsip seperti itu, maka mekanisme<br />

yang diterapkannya sesuai dengan ajaran-ajaran <strong>Islam</strong>. 33<br />

Dengan alur argumentasi semacam ini, pembentukan sebuah<br />

negara <strong>Islam</strong> dalam pengertiannya yang formal <strong>dan</strong> ideologis tidaklah<br />

sungguh-sungguh penting. Bagi mereka, yang terpenting<br />

adalah bahwa negara—karena posisinya yang bisa menjadi instrumental<br />

dalam perealisasian ajaran-ajaran agama—menjamin tumbuhnya<br />

nilai-nilai dasar seperti itu. Jika demikian halnya, maka<br />

tidak ada alasan teologis atau religius untuk menolak gagasan-gagasan<br />

politik mengenai kedaulatan rakyat, negara-bangsa sebagai<br />

unit teritorial yang sah, <strong>dan</strong> prinsip-prinsip umum teori politik<br />

modern lainnya. Dengan kata lain, sesungguhnya tidak ada landasan<br />

yang kuat untuk meletakkan <strong>Islam</strong> dalam posisi yang bertentangan<br />

dengan sistem politik modern.<br />

Model teoretis politik <strong>Islam</strong> yang pertama, sebagaimana telah<br />

dijelaskan di atas, merefleksikan a<strong>dan</strong>ya kecenderungan untuk<br />

menekankan aspek legal <strong>dan</strong> formal idealisme politik <strong>Islam</strong>. Kecenderungan<br />

seperti ini biasanya ditandai oleh keinginan untuk<br />

menerapkan Syarî‘ah secara langsung sebagai konstitusi negara.<br />

Dalam konteks negara-bangsa yang ada dewasa ini seperti Turki,<br />

Mesir, Su<strong>dan</strong>, Maroko, Pakistan, Malaysia, Aljazair <strong>dan</strong> Indone-<br />

tions, 1976, hh. 180-183; Ibn Hisham, The Life of Muhammad, a translation of<br />

Ishaq’s Sirat al-Rasul Allah, with introduction and notes by A. Guillaume, Lahore,<br />

Karachi, Dacca: Oxford University Press, 1970, hh. 231-233; W. Montgomery<br />

Watt, Muhammad at Medina, Oxford: The Clarendon Press, 1956, hh. 221-228.<br />

33 Para pendukung pemikiran ini, di antaranya, adalah pemikir Mesir Mohammad<br />

Husayn Haykal <strong>dan</strong> pemikir Pakistan Fazlur Rahman <strong>dan</strong> Qamaruddin<br />

Khan.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!