14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Pada 1917, pemikiran ideologis Marxis mulai menyusup ke<br />

dalam SI. Semaun <strong>dan</strong> Darsono dari SI cabang Semarang menjadi artikulator-artikulatornya<br />

yang paling menonjol. Dan ketika pada 1920<br />

ISDV ditransformasikan menjadi Partij der Kommunisten in Indie<br />

(Partai Komunis Indonesia [PKI]), sebuah partai politik yang sepenuhnya<br />

beraliran komunis, kedua tokoh ini—sambil tetap mempertahankan<br />

keanggotaan mereka dalam SI—berdiri di barisan terdepan<br />

kepemimpinan partai ini. 19<br />

Diperkenalkannya Marxisme ke dalam SI memunculkan berbagai<br />

konflik <strong>dan</strong> perpecahan di kalangan para pemimpin organisasi<br />

ini. Hal ini terutama benar sehubungan dengan berbagai<br />

upaya masing-masing faksi (yakni faksi <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> faksi Marxis)<br />

dalam organisasi itu untuk memperoleh kontrol <strong>dan</strong> pengaruh dalam<br />

mendefinisikan agenda-agenda sosialistik <strong>dan</strong> revolusioner SI.<br />

Untuk menjamin tetap terpeliharanya kesatuan dalam organisasi,<br />

pengurus pusat SI terdorong untuk menekankan sudut pan<strong>dan</strong>g<br />

sosialistik <strong>dan</strong> revolusioner organisasi ini. Sebagaimana dipaparkan<br />

Vlekke,<br />

Didorong oleh kalangan sosialis untuk menarik dukungan massa,<br />

seraya merasakan bahwa slogan-slogan Marxis terbukti amat bermanfaat<br />

dalam menarik massa ke dalam partai mereka, <strong>dan</strong>, akhirnya,<br />

amat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang berlangsung di<br />

Eropa, SI berubah dari sebuah organisasi massa yang menyatakan<br />

sikap oposisi terhadap pemerintah dengan tanpa kekerasan menjadi<br />

organisasi massa yang secara terbuka memusuhi pemerintah [kolonial].<br />

Organisasi itu menuntut berbagai perbaikan yang segera untuk massa<br />

buruh, mendukung berbagai pemogokan yang berlangsung berkali-<br />

19 Ahmad Syafii Maarif, “<strong>Islam</strong> as the Basis of State,” h. 135. Lihat juga Ahmad<br />

Syafii Maarif, <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> Masalah Kenegaraan, h. 87.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!