14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

laksanakan upaya mereka mengaitkan universalisme <strong>Islam</strong> dengan<br />

kenyataan-kenyataan Indonesia dewasa ini. 38<br />

Agenda “sekularisasi” ini mendapat kritik keras. Yang cukup<br />

mengejutkan, kritik-kritik itu sebagian besarnya datang dari kelompok-kelompok<br />

modernis—rekan-rekan terdekat Nurcholish sendiri. 39<br />

Untuk sebagian besar, kritik-kritik tersebut dipicu oleh penggunaan<br />

istilah “sekularisasi”—terlepas dari kenyataan bahwa maksud<br />

semula penggunaan istilah itu adalah untuk memberikan “terapi kejutan.”<br />

Sejak dekade 1980-an, sekembalinya dari Universitas Chicago, di<br />

mana ia meraih gelar doktor dalam studi-studi keislaman di bawah<br />

bimbingan Fazlur Rahman, seorang pemikir Muslim kenamaan asal<br />

Pakistan beraliran neo-modernis, Nurcholish tetap teguh dengan substansi<br />

gagasan-gagasan pembaruannya. 40 Meskipun demikian penting<br />

dicatat bahwa ia tidak lagi menggunakan istilah “sekularisasi”<br />

38 Paham “sekularisasi” ini juga dapat ditemukan dalam empat artikel Nurcholish<br />

Madjid lainnya yang ditulis antara tahun 1970 hingga 1973, yakni: “Beberapa<br />

Catatan Sekitar Masalah Pembaharuan Pemikiran dalam <strong>Islam</strong>,” “Sekali lagi tentang<br />

Sekularisasi,” “Perspektif Pembaharuan Pemikiran <strong>Islam</strong>,” <strong>dan</strong> “Menyegarkan<br />

Paham Keagamaan di Kalangan Umat <strong>Islam</strong> Indonesia.” Seluruh artikel tersebut dikumpulkan<br />

dalam karyanya, <strong>Islam</strong> Kemodernan <strong>dan</strong> Keindonesiaan, Bandung: Mizan,<br />

1987, hh. 215-256.<br />

39 Untuk berbagai kritik atas pan<strong>dan</strong>gan-pan<strong>dan</strong>gannya, lihat Nurcholish Madjid<br />

et al., Pembaharuan Pemikiran lslam, hh. 13-72; En<strong>dan</strong>g Saifuddin Anshari, Kritik<br />

atas Faham <strong>dan</strong> Gerakan “Pembaharuan” Drs. Nurcholish Madjid, Bandung: Bulan<br />

Sabit, 1973; <strong>dan</strong> H.M. Rasjidi, Koreksi terhadap Drs. Nurcholish Madjid tentang<br />

Sekularisasi, Jakarta: Bulan Bintang, l972.<br />

40 Untuk kupasan singkat mengenai pengaruh gagasan-gagasan Fazlur Rahman<br />

terhadap intelektualisme <strong>Islam</strong> baru di Indonesia, lihat Greg Barton, “The International<br />

Context of the Emergence of <strong>Islam</strong>ic Neo-Modernism in Indonesia,” M.C.<br />

Ricklefs (ed.), <strong>Islam</strong> in the Indonesian Social Context, Clayton: Annual Indonesian<br />

lectures series, No. 15, Monash University, 1991, hh. 69-82.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!