14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

arti penting syariah <strong>dan</strong> merasa berkewajiban untuk melaksanakan<br />

ajaran-ajaran <strong>Islam</strong> dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, mereka<br />

memiliki pan<strong>dan</strong>gan yang sangat berbeda-beda menyangkut<br />

soal bagaimana syariah dipahami, ditafsirkan <strong>dan</strong> dilaksanakan.<br />

Mereka tidak percaya bahwa syariah <strong>Islam</strong> harus diadopsi secara<br />

keseluruhan <strong>dan</strong> berperan sebagai hukum positif di negeri ini.<br />

Namun, mereka setuju dengan gagasan bahwa unsur-unsur tertentu<br />

syariah <strong>Islam</strong> dapat diformulasikan ke dalam hukum yang<br />

secara legal mengikat, seperti menyangkut isu-isu yang berkaitan<br />

dengan perkawinan <strong>dan</strong> perceraian, waris <strong>dan</strong> wakaf, pengumpulan<br />

<strong>dan</strong> penyaluran zakat, ibadah haji <strong>dan</strong> sejenisnya. Fakta bahwa<br />

banyak kaum Muslim yang merasa bahwa akomodasi negara<br />

terhadap hukum <strong>Islam</strong> masih terbatas tidak menghentikan upaya<br />

mereka untuk memperjuangkan hal tersebut di dalam kerangka<br />

sistem, hukum, <strong>dan</strong> peraturan yang ada.<br />

Dengan demikian, tidak keliru jika dikatakan bahwa akomodasi<br />

parsial tampaknya merupakan pilihan yang mungkin diambil agar<br />

hubungan antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara dapat menjadi lebih langgeng.<br />

Pikiran yang umum dianut bahwa Indonesia bukanlah negara teokratis<br />

maupun negara sekular hanya memperlihatkan pentingnya<br />

kewajiban negara untuk mengakomodasi kepentingan-kepentingan<br />

kaum Muslim. Pada saat yang sama, menyadari keanekaragaman<br />

latar belakang sosial-keagamaan Indonesia, merupakan tugas setiap<br />

Muslim untuk mengartikulasikan <strong>dan</strong> mengekspresikan kepentingan<br />

mereka sepanjang tidak merusak konstruk negara-bangsa Indonesia.<br />

Selama lebih dari setengah abad, negara ini tidak mampu melaksanakan<br />

dialog yang terus menerus mengenai peran <strong>dan</strong> posisi agama<br />

yang tepat di dalam negara. Pada era 1940-an <strong>dan</strong> 1950-an upaya<br />

itu terkendala oleh keterbatasan waktu, serta oleh manuver politik<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!