14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Ketika proses amandemen UUD 1945 mulai berjalan pada<br />

1999, sejak awal jelas bahwa tidak seluruh partai <strong>Islam</strong> memiliki<br />

visi yang sama berkenaan dengan tempat <strong>Islam</strong> yang pas di dalam<br />

negara. Situasi ini berlangsung hingga 2002, tahun ketika parlemen<br />

dijadualkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka untuk<br />

mengamandemen UUD 1945. Selama proses tersebut, terlihat<br />

jelas bahwa kekuatan-kekuatan politik <strong>Islam</strong> memiliki pan<strong>dan</strong>gan<br />

yang berbeda berkaitan dengan masalah tersebut. Ada partai-partai<br />

yang ingin menghidupkan kembali Piagam Jakarta <strong>dan</strong> memasukkannya<br />

ke dalam UUD 1945, yang akan menjadikan penerapan<br />

syariah <strong>Islam</strong>, di mata negara, sebagai kewajiban bagi seluruh<br />

kaum Muslim. Sementara itu ada partai-partai yang—meski tidak<br />

mesti menolak ide tentang dimasukkannya ajaran-ajaran <strong>Islam</strong> ke<br />

dalam sistem hukum negara—secara eksplisit menolak ide Piagam<br />

Jakarta tersebut.<br />

Mengingat a<strong>dan</strong>ya keprihatinan <strong>dan</strong> kekhawatiran publik<br />

terhadap <strong>Islam</strong> politik, menarik untuk dicatat bahwa dukungan<br />

untuk memasukkan Piagam Jakarta ke dalam UUD 1945 tidak<br />

begitu besar. Dari 10 partai <strong>Islam</strong> di parlemen, hanya PPP,<br />

PBB <strong>dan</strong> PDU—yang secara keseluruhan memiliki 87 kursi di<br />

parlemen—yang mendukung dimasukkannya Piagam Jakarta ke<br />

dalam konstitusi baru. 33 Tentu saja ketiga partai ini telah melakukan<br />

yang terbaik untuk mewujudkan tujuan mereka. Namun,<br />

mereka tampaknya tidak melancarkan perjuangan politik dengan<br />

cara yang dilakukan pendahulu mereka setengah abad yang lalu<br />

dalam perdebatan Majelis Konstituante. Meskipun tiga partai <strong>Islam</strong><br />

ini mungkin akan tetap meneruskan upaya mereka untuk<br />

memasukkan Piagam Jakarta ke dalam UUD 1945, namun me-<br />

33 Wawancara dengan Hajriyanto Y. Thohari di Jakarta, 28 Agustus 2002.<br />

0 — Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!