14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

multiinterpretatif. 23 Corak multiinterpretatif ini telah berperan<br />

sebagai dasar dari kelenturan <strong>Islam</strong> dalam sejarah. Selebihnya,<br />

hal yang demikian itu juga mengisyaratkan keharusan pluralisme<br />

dalam tradisi <strong>Islam</strong>. Karena itu, sebagaimana telah dikatakan<br />

oleh banyak pihak, <strong>Islam</strong> tidak bisa <strong>dan</strong> tidak seharusnya dilihat<br />

secara monolitik. 24<br />

Ini berarti bahwa <strong>Islam</strong> yang empirik <strong>dan</strong> aktual—karena<br />

“berbagai perbedaan dalam konteks sosial, ekonomi, <strong>dan</strong> politik”<br />

—akan berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda. Dan<br />

sejajar dengan itu, “ia akan dipahami <strong>dan</strong> dimanfaatkan secara<br />

berbeda.” 25 Jika perspektif ini diletakkan dalam konteks kehidupan<br />

politik <strong>Islam</strong> kontemporer, maka upaya untuk mendirikan negara<br />

<strong>Islam</strong>—meskipun dasar-dasar teologisnya masih merupakan<br />

sesuatu yang bisa diperdebatkan—bisa dipahami secara berbeda<br />

oleh kalangan Muslim lain. Akibatnya, untuk menyebut satu contoh<br />

yang sangat ekstrem <strong>dan</strong> kontroversial dalam masalah ini, apa<br />

yang dianggap sebagai negara <strong>Islam</strong> oleh kaum Muslim di Iran<br />

telah dilihat secara lain oleh saudara-sudaranya sesama Muslim di<br />

Arab Saudi. Bahkan pada kenyataannya, seperti yang sudah luas<br />

diketahui, masing-masing keduanya pernah berusaha untuk saling<br />

menolak apa yang mereka pan<strong>dan</strong>g sebagai negara <strong>Islam</strong>. 26<br />

23 Paparan historis-sosiologis panjang mengenai hal ini dapat ditemukan, antara<br />

lain, dalam Marshall G.S. Hodgson, The Venture of <strong>Islam</strong>: Conscience and History<br />

in a World of Civilization, Volume I-III, Chicago: University of Chicago Press,<br />

1974.<br />

24 Tentang kecenderungan untuk melihat <strong>Islam</strong> secara monolitis, lihat Mohammed<br />

Ayoob, “Myth of the Monolith,” hh. 1-6.<br />

25 Nazih Ayubi, Political <strong>Islam</strong>: Religion and Politics in the Arab World, hh. 60-<br />

61.<br />

26 Lihat Al-Jazîrah, Riyadh, 22 Agustus 1987; Al-Nadwah, Mekkah, 22 Agustus<br />

1987; Kayhân Al-‘Arabî, Teheran, 25 Mei 1991. Dikutip dari Nurcholish Ma-<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!