14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

tahun pertama pemerintahan Soeharto, diskursus politik rekonsiliasi<br />

sebagian besarnya, tetapi tidak sepenuhnya, didominasi oleh<br />

para intelektual <strong>dan</strong> aktivis Muslim generasi baru yang berakar<br />

dalam tradisi modernisme <strong>Islam</strong>.<br />

Dilihat dari perspektif politik kepartaian, gerakan pembaruan<br />

ini terutama berpusat pada para pemikir <strong>dan</strong> aktivis politik Muslim<br />

yang lebih muda. Seperti halnya kolega-kolega mereka dari<br />

aliran-aliran pemikiran lain, mereka terasingkan dari perkembangan<br />

kiprah politik <strong>Islam</strong> pada akhir 1950-an <strong>dan</strong> 1960-an. Dalam<br />

periode ini, mereka menyaksikan bahwa pergumulan politik <strong>Islam</strong><br />

pada umumnya dicirikan sedikitnya oleh tiga gambaran utama:<br />

(1) penekanan kepada perjuangan <strong>Islam</strong> politik yang bersifat formal<br />

<strong>dan</strong> ideologis; (2) wawasan terbatas mengenai makna politik<br />

<strong>Islam</strong> yang pada gilirannya mengarah pada dipilihnya parlemen<br />

sebagai lapangan bermain yang utama; <strong>dan</strong> (3) perhatian yang<br />

terfokus kepada kepentingan-kepentingan partisan yang mengakibatkan,<br />

antara lain, berkembangnya sudut pan<strong>dan</strong>g komunalistik<br />

mengenai <strong>Islam</strong> (yakni definisi yang sempit mengenai ummah,<br />

yang hanya mencakup mereka yang bergabung dengan organisasiorganisasi<br />

sosial-politik <strong>Islam</strong>).<br />

Dalam pan<strong>dan</strong>gan aliran intelektual baru ini, ciri-ciri tersebut<br />

menjadi faktor-faktor penting yang menyebabkan berkembangnya<br />

politik eksklusivisme di kalangan para pemimpin <strong>dan</strong> aktivis <strong>Islam</strong><br />

politik. Dan pada gilirannya, seperti dikemukakan para penyokong<br />

aliran intelektual baru ini, semuanya turut menyebabkan<br />

merosotnya <strong>Islam</strong> sebagai sebuah kekuatan politik. 84<br />

84 H.M.S. Mintaredja, Renungan Pembaharuan Pemikiran Masyarakat <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong><br />

Politik di Indonesia, hh. 7-15. Sikapnya untuk melepaskan diri secara politis <strong>dan</strong><br />

ideologis dari upaya-upaya politik <strong>Islam</strong> di masa lalu juga dinyatakan secara publik<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!