14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Pan<strong>dan</strong>gan-pan<strong>dan</strong>gan utama Nurcholish berasal dari pemahamannya<br />

yang radikal terhadap dua prinsip dasar <strong>Islam</strong>: (1) konsep<br />

al-tawhîd (keesaan Tuhan); <strong>dan</strong> (2) gagasan bahwa manusia<br />

adalah khalifah Tuhan di atas bumi (khalîfah Allâh fî al-ardh).<br />

Dari kedua prinsip tersebut, ia merumuskan premis-premis teologisnya<br />

yang menegaskan bahwa hanya Allah yang memiliki<br />

transendensi <strong>dan</strong> ketuhanan yang mutlak. Sebagai konsekuensi<br />

dari penerimaan mereka terhadap prinsip monoteistik ini, maka<br />

wajar saja jika kaum Muslim harus meman<strong>dan</strong>g dunia ini <strong>dan</strong><br />

masalah-masalah keduaniaan yang temporal (sosial, kultural, atau<br />

politik) seperti apa a<strong>dan</strong>ya. Meman<strong>dan</strong>g dunia <strong>dan</strong> semua yang<br />

ada di dalamnya dengan cara yang sakral atau transenden secara<br />

teologis dapat dianggap bertentangan dengan inti gagasan monoteisme<br />

<strong>Islam</strong>. 29<br />

29 Menurut Nurcholish Madjid, pemahamannya mengenai prinsip monoteisme<br />

<strong>Islam</strong> (al-Tawhîd) amat banyak dibentuk oleh akumulasi pengalamannya dari<br />

berkunjung ke sejumlah negara Muslim, khususnya Arab Saudi, pada penghujung<br />

1960-an. Karena negara itu sangat berorientasi kepada aliran teologi Wahhabiyah,<br />

yang terobsesi oleh pemurnian keagamaan, sebagian besar penduduknya menganut<br />

pemahaman yang radikal mengenai al-tawhîd. Secara kasar ini dapat bermakna bahwa<br />

tidak ada sesuatu pun yang sakral kecuali Allah. Pada 1969, sekembalinya dari<br />

berbagai kunjungan di atas, ia mengemukakan paham radikal mengenai monoteisme<br />

<strong>Islam</strong> ini dalam karyanya Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP). Belakangan,<br />

setelah dilakukan beberapa revisi kecil dengan bantuan En<strong>dan</strong>g Saifuddin Anshari<br />

<strong>dan</strong> Sakib Mahmud, karya itu menjadi buku pegangan ideologis bagi HMI. Wawancara<br />

dengan Nurcholish Madjid di Montreal, 3 November 1991. Hingga dewasa<br />

ini, sementara isinya sebagian besar masih sama, judul karya kecil itu diubah<br />

menjadi Nilai Identitas Kader (NIK). Untuk ini, lihat Hasil-Hasil Ketetapan Kongres<br />

Himpunan Mahasiswa <strong>Islam</strong> ke-16, Maret 1986, khususnya hh. 74-123. Meskipun<br />

demikian, perlu dicatat bahwa sementara Arab Saudi tidak memperluas pan<strong>dan</strong>gan<br />

mengenai monoteisme radikal di atas ke dalam wilayah sosial-politik, Nurcholish<br />

Madjid memperluasnya. Karena alasan itu, Arab Saudi menganut gagasan kesatuan<br />

legal/formal antara <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara.<br />

— Bahtiar Effendy

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!