14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

yang kontroversial itu. 41 Berkat dorongan intelektual yang secara<br />

tidak langsung diterimanya dari pemahaman yang sejenis dengan<br />

“sekularisasi”, sebagaimana dikemukakan oleh sejumlah sosiolog<br />

terkenal <strong>dan</strong> berpengaruh, misalnya Talcot Parsons 42 <strong>dan</strong>—yang<br />

lebih penting—Robert N. Bellah, 43 Nurcholish dengan lugas<br />

mengganti istilah “sekularisasi” dengan “devaluasi radikal” atau<br />

“desakralisasi”. 44<br />

Menurut Bellah, paham devaluasi radikal di atas bermula dalam<br />

proses-proses historis awal <strong>Islam</strong>. Bahkan, paham itu merupakan<br />

salah satu unsur struktural paling penting di masa Nabi<br />

Muhammad ketika beliau membangun masyarakat religio-politik<br />

di Madinah. Ketika menjelaskan perkembangan devaluasi radikal<br />

dalam sejarah awal <strong>Islam</strong> ini, Bellah menulis:<br />

Marilah kita mempertimbangkan unsur-unsur struktural dalam <strong>Islam</strong><br />

awal yang relevan dengan argumentasi kita. Yang pertama adalah<br />

konsepsi mengenai Tuhan yang mahaesa, yang transenden <strong>dan</strong> berada<br />

41 Wawancara dengan Nurcholish Madjid di Montreal, 3 November 1991. Masalah<br />

ini juga dikemukakan dalam esainya untuk menghormati Prof. Rasjidi, salah<br />

satu kritikusnya yang paling keras, dengan judul “Sekitar Usaha Mengembangkan<br />

Etos Intelektualisme <strong>Islam</strong> di Indonesia,” En<strong>dan</strong>g Basri Ananda (ed.), 70 Tahun<br />

Prof. Dr. H.M. Rasjidi, Jakarta: Pelita, 1985, hh. 215-225.<br />

42 Lihat Talcott Parsons, Edward Shils, Kaspar D. Naegelle, and Jesse R. Pitts<br />

(eds.), Theories of Society: Foundations of Modern Sociological Theory, New York: The<br />

Free Press of Glencoe, 1961, hh. 249-251 <strong>dan</strong> 256-263.<br />

43 Lihat artikelnya “<strong>Islam</strong>ic Tradition and the Problems of Modernization,” yang dimuat<br />

dalam kumpulan tulisannya Beyond Belief: Essays on Religion in a Post-Traditionalist<br />

World, Berkeley and Los Angeles: California University Press, 1991, hh. 146-167.<br />

44 Wawancara dengan Nurcholish Madjid di Montreal, 3 November 1991. Lihat<br />

juga “Nurcholish, yang Menarik Gerbong,” Tempo, 14 Juni 1986, hh. 60-62. Lihat<br />

juga karya-karyanya yang ditulis setelah 1970-an, <strong>Islam</strong> Doktrin <strong>dan</strong> Peradaban: Sebuah<br />

Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, <strong>dan</strong> Keindonesiaan, Jakarta:<br />

Yayasan Wakaf Paramadina, 1992.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!