14.01.2013 Views

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

Islam dan Negara - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D e m o c r a c y P r o j e c t<br />

Kekecewaan masyarakat Muslim terhadap negara juga diperkuat<br />

oleh sejumlah kebijakan negara yang dipan<strong>dan</strong>g menyerang keyakinan-keyakinan<br />

keagamaan mereka. Pada tahun-tahun pertama<br />

berkuasanya rezim Orde Baru, para pemimpin Muslim terutama<br />

marah kepada Ali Sadikin (saat itu Gubernur DKI Jakarta yang<br />

flamboyan) yang membolehkan judi. 184 Tetapi yang tampaknya<br />

benar-benar memancing kemarahan sebagian besar masyarakat<br />

Muslim adalah un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g perkawinan yang diusulkan pemerintah<br />

pada 1973, yang dipan<strong>dan</strong>g banyak kalangan bertentangan<br />

dengan ajaran-ajaran <strong>Islam</strong>. Tidak mengejutkan jika usulan itu<br />

mengun<strong>dan</strong>g reaksi keras kaum Muslim, anggota-anggota parlemen<br />

keluar ruangan, <strong>dan</strong> pemuda-pemuda Muslim menduduki<br />

gedung DPR untuk beberapa lama. Akhirnya, kompromi dicapai<br />

dengan dicabutnya <strong>dan</strong>/atau dimodifikasinya beberapa butir yang<br />

dianggap paling bertentangan dengan ajaran-ajaran <strong>Islam</strong>. 185<br />

Pada 1978, lagi-lagi masyarakat Muslim merasa diserang secara<br />

teologis. Mereka merasa keberatan dengan upaya rezim, dalam<br />

salah satu si<strong>dan</strong>g MPR, untuk menaikkan status aliran kepercayaan<br />

menjadi sama dengan posisi agama seperti <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> Kristen.<br />

Reaksi keras dari para pemimpin <strong>dan</strong> aktivis Muslim, termasuk<br />

mereka yang menjadi anggota parlemen (khususnya unsur PPP),<br />

lihat Bahtiar Effendy, “The ‘Nine Stars’ and Politics: A Study of the Nahdlatul Ulama’s<br />

Acceptance of Asas Tunggal and Its Withdrawal From Politics,” tesis master,<br />

Ohio University, 1988, terutama hh. 219-264.<br />

184 Kebijakan ini “dimaksudkan dalam rangka meningkatkan pemasukan <strong>dan</strong>a<br />

pemerintah DKI Jakarta.” Justus van der Kroef, Indonesia After Sukarno, h. 57.<br />

185 Untuk paparan lebih jauh mengenai un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g perkawinan 1973, lihat<br />

Muhammad Kamal Hassan, Muslim Intellectual Responses to “New Order” Modernization<br />

in Indonesia, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa <strong>dan</strong> Pustaka Kementrian Pelajaran<br />

Malaysia, 1982, hh. 145-155.<br />

— <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> <strong>Negara</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!